Cloudflare Janji Penuhi Aturan Komdigi dan Perkuat Moderasi Konten

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menggelar pertemuan daring dengan Cloudflare sebagai upaya memastikan kepatuhan perusahaan global tersebut terhadap aturan penyelenggara sistem elektronik (PSE) di Indonesia. Pertemuan ini menjadi langkah awal dialog konstruktif antara pemerintah dan penyedia infrastruktur internet.

Menurut Dirjen Pengawasan Ruang Digital Alexander Sabar, Cloudflare menunjukkan sikap kooperatif dan menyatakan kesediaan mempelajari regulasi pendaftaran PSE. “Pertemuan ini menunjukkan bahwa dialog tetap kami kedepankan untuk memastikan kepatuhan berjalan baik,” kata Alex.

Dalam audiensi yang dihadiri Carly Ramsey, Head of Public Policy APAC, dan Smirthi Ramesh, Lead for Government Outreach APAC, dibahas dua agenda utama: pemenuhan kewajiban pendaftaran PSE dan penguatan kerja sama moderasi konten, terutama konten negatif atau melanggar hukum.

Cloudflare juga berkomitmen menyiapkan kanal pelaporan khusus bagi Komdigi untuk mendukung proses moderasi konten. Namun, Alex menekankan batasan peran Cloudflare sebagai penyedia infrastruktur internet yang tidak melakukan kurasi konten secara langsung, sehingga kewajiban administrasi tetap harus dipenuhi.

Berdasarkan data Komdigi, Cloudflare banyak digunakan sebagai infrastruktur situs judi online (judol). Dari sampel 10.000 situs judol yang dianalisis antara 1–2 November 2025, lebih dari 76 persen menggunakan layanan Cloudflare, termasuk untuk penyamaran alamat IP dan percepatan transfer domain agar terhindar dari pemblokiran.

Langkah ini membuat Komdigi menekankan pentingnya pendaftaran PSE agar koordinasi penanganan judol lebih efektif. “Kepatuhan terhadap kewajiban pendaftaran merupakan bagian penting dari upaya menjaga kedaulatan digital dan memastikan seluruh layanan di Indonesia tunduk pada aturan yang sama,” tambah Alex.