Mengenal OCD: Gangguan Mental yang Sering Disalahpahami

OCD bukan sekadar suka bersih, kenali penyebab, gejala, dan cara mengatasinya agar kualitas hidup tetap terjaga.
OCD bukan sekadar suka bersih, kenali penyebab, gejala, dan cara mengatasinya agar kualitas hidup tetap terjaga.

OCD bukan sekadar suka bersih, kenali penyebab, gejala, dan cara mengatasinya agar kualitas hidup tetap terjaga

Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) adalah gangguan mental yang memengaruhi pola pikir dan perilaku seseorang secara berulang dan sulit dikendalikan. Banyak orang menyangka OCD hanya tentang kebersihan atau kerapian, namun kenyataannya gangguan ini jauh lebih kompleks dan dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup.

Menurut American Psychiatric Association, OCD muncul ketika seseorang memiliki obsesi berupa pikiran, dorongan, atau gambaran yang tidak diinginkan dan berulang, serta kompulsi, yaitu perilaku yang dilakukan untuk meredakan kecemasan akibat obsesi tersebut. Contohnya termasuk mencuci tangan berkali-kali, memeriksa pintu atau kompor berulang, atau menghitung benda secara berlebihan. Gangguan ini biasanya muncul pada masa remaja hingga dewasa muda, dengan prevalensi sekitar 1-2 persen dari populasi dunia.

Jenis Gangguan Terkait OCD

Selain OCD, terdapat beberapa gangguan yang termasuk dalam kelompok Obsessive-Compulsive and Related Disorders:

  • Hoarding disorder (Gangguan menimbun barang): Sulit membuang barang meski sudah tidak berguna, membuat ruang pribadi menjadi sesak.

  • Body dysmorphic disorder (Gangguan citra tubuh): Obsesi berlebihan terhadap kekurangan fisik yang kecil atau tidak terlihat oleh orang lain.

  • Trichotillomania (Hair-pulling disorder): Dorongan tak tertahankan untuk mencabut rambut dari kulit kepala, alis, atau tubuh lainnya.

  • Excoriation (Skin-picking disorder): Kebiasaan menggaruk atau mencubit kulit sendiri hingga menyebabkan luka.

  • Olfactory reference disorder: Keyakinan bahwa tubuh mengeluarkan bau tidak sedap padahal orang lain tidak merasakannya, menimbulkan rasa malu dan menghindar dari interaksi sosial.

Gejala Utama OCD

Obsesi menimbulkan kecemasan akibat pikiran atau dorongan berulang, misalnya:

  • Ketakutan akan kontaminasi atau kuman

  • Pikiran religius yang dianggap menghujat

  • Ketakutan menyakiti diri sendiri atau orang lain

  • Kebutuhan ekstrem terhadap keteraturan atau simetri

Kompulsi adalah tindakan berulang untuk mengurangi kecemasan akibat obsesi, termasuk:

  • Mencuci tangan berlebihan

  • Mengecek pintu, kompor, atau lampu secara terus-menerus

  • Mengatur benda agar sejajar atau simetris

  • Menghitung atau mengulang tindakan tertentu

  • Meminta jaminan dari orang lain secara berulang

Jika perilaku ini berlangsung lebih dari satu jam setiap hari atau mengganggu aktivitas normal, kemungkinan besar seseorang mengalami OCD.

Penyebab dan Faktor Risiko

Penyebab OCD belum sepenuhnya diketahui, namun beberapa faktor diyakini berperan:

  • Genetik: OCD dapat diturunkan dalam keluarga

  • Gangguan fungsi otak: Perbedaan struktur otak pada area yang mengatur perilaku dan kecemasan

  • Faktor lingkungan: Stres berat, pengalaman traumatis, atau pola asuh yang terlalu ketat

  • Ketidakseimbangan kimia otak: Kadar serotonin rendah yang memengaruhi suasana hati dan perilaku

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED