Fakta Mengejutkan Tersangka Hacker Klaim Bjorka: Jual Data hingga Pakai Kripto

Polisi tangkap pria asal Sulut yang mengaku Bjorka. Klaim retas 4,9 juta data nasabah, jual di dark web, dan terima bayaran dalam bentuk kripto. (Sumber: ANTARA FOTO/Reno Esnir/nym)
Polisi tangkap pria asal Sulut yang mengaku Bjorka. Klaim retas 4,9 juta data nasabah, jual di dark web, dan terima bayaran dalam bentuk kripto. (Sumber: ANTARA FOTO/Reno Esnir/nym)

Polisi tangkap pria asal Sulut yang mengaku Bjorka

Seorang pria berinisial WFT (22) ditangkap aparat setelah dia mengaku sebagai hacker bernama “Bjorka” dan menyatakan telah meretas 4,9 juta data nasabah. Kasus ini menjadi sorotan karena melibatkan dugaan peretasan dan transaksi data ilegal melalui jaringan gelap (dark web).

“Dia mem-posting tampilan salah satu akun nasabah bank swasta dan mengirimkan pesan ke akun resmi bank tersebut serta mengklaim telah meretas 4,9 juta akun database nasabah,” ujar Kasubdit IV Ditres Siber Polda Metro Jaya, AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon, pada Kamis (2/10).

WFT yang berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara, ditangkap di Desa Totolan, Kecamatan Kakas Barat pada Selasa (23/9).

Berikut lima fakta penting terkait kasus ini:

1. Jual Beli Data Ilegal di Dark Web

Menurut AKBP Fian Yunus, Wakil Direktur Siber Polda Metro Jaya, WFT melakukan transaksi data ilegal melalui dark web sejak 2020.

“Pelaku kita ini bermain di dark web … sudah mulai mengeksplor sejak tahun 2020,” kata Fian Yunus.

WFT mengaku menjual data institusi dalam dan luar negeri, perusahaan kesehatan dan swasta, menggunakan metode pembayaran mata uang kripto.

2. Aktif di Dark Web Sejak 2020 & Ganti Username

Dalam pemeriksaan, polisi menyebut WFT sudah mengeksplor dark web sejak tahun 2020.

Ia pernah berganti nama pengguna beberapa kali — “Bjorka”, “SkyWave”, “ShinyHunter”, hingga “Opposite6890” — untuk menyamarkan diri.

Ganti username ini dianggap sebagai strategi agar pelaku sulit dilacak oleh aparat penegak hukum.

3. Transaksi Data Menggunakan Kripto

WFT mengaku harga data yang dijual bervariasi tergantung pembelinya di dark forum.

“Pengakuannya satu kali menjual data itu kurang lebih nilainya puluhan juta,” kata Fian Yunus.

Transaksi dilakukan dengan metode pembayaran cryptocurrency, menurut keterangannya.

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED