Diet Keto Bisa Bantu Turunkan Berat Badan, Tapi Tingkatkan Kolesterol: Temuan dari Studi pada Tikus

Studi pada tikus menunjukkan diet keto membantu menurunkan berat badan tapi dapat meningkatkan kolesterol, menyebabkan fatty liver, dan mengganggu regulasi gula darah. Pertimbangkan risiko jika digunakan jangka panjang. Foto: Freepik
Studi pada tikus menunjukkan diet keto membantu menurunkan berat badan tapi dapat meningkatkan kolesterol, menyebabkan fatty liver, dan mengganggu regulasi gula darah. Pertimbangkan risiko jika digunakan jangka panjang. Foto: Freepik

Studi pada tikus menunjukkan diet keto membantu menurunkan berat badan tapi dapat meningkatkan kolesterol, menyebabkan fatty liver, dan mengganggu regulasi gula darah

Beberapa penelitian terkini pada tikus menyoroti sisi gelap diet keto institusional: meskipun efektif untuk penurunan berat badan, diet ini juga dapat menimbulkan efek samping metabolik seperti kolesterol tinggi, penumpukan lemak di hati, dan gangguan regulasi gula darah.


Apa itu Diet Keto?

Diet keto adalah pola makan tinggi lemak dan rendah karbohidrat. Umumnya sekitar 70-90 persen dari asupan kalori harian berasal dari lemak. Tujuannya adalah membuat tubuh masuk kondisi ketosis, yaitu memakai lemak dan keton sebagai sumber energi ketika persediaan glikogen (karbohidrat) menipis.

Diet ini telah lama digunakan untuk mengatasi epilepsi dan belakangan juga populer sebagai upaya pengelolaan obesitas.


Penelitian pada Tikus: Bagaimana Efek Jangka Panjangnya

Studi pada tikus yang dijalankan hampir selama satu tahun menemukan beberapa hasil berikut:

  • Tikus dengan diet keto menunjukkan penurunan berat badan jika dibandingkan dengan tikus yang mengonsumsi diet tinggi lemak tetapi bukan keto, namun tetap masih lebih berat daripada tikus yang diberi diet rendah lemak.

  • Namun, tikus keto memiliki tingkat lipid darah (lemak dalam darah) yang lebih tinggi — termasuk trigliserida dan kolesterol plasma — dibandingkan kelompok kontrol diet tinggi lemak atau rendah lemak.

  • Terjadi juga akumulasi lemak di dalam hati (fatty liver disease), serta inflamasi hati pada tikus dalam kelompok keto dan kelompok tinggi lemak. Tapi menariknya, tikus betina dalam kelompok keto tidak menunjukkan gejala fatty liver seperti tikus jantan.

  • Tikus pada diet keto mengalami gangguan toleransi glukosa: kemampuan tubuh untuk menyeimbangkan gula darah setelah makan melemah, terutama karena sekresi insulin yang kurang memadai.


Bandingkan dengan Diet Lain

Penelitian ini juga membandingkan diet keto dengan:

  • Diet tinggi lemak (non keto)

  • Diet rendah lemak dengan kandungan protein sedang atau rendah

Hasilnya menunjukkan bahwa diet rendah lemak cenderung lebih aman dalam hal profil kolesterol dan regulasi gula darah, meskipun penurunan berat badan kurang drastis dibanding diet keto.


Apakah Efeknya Bisa Terbalik?

Bagian menarik dari studi ini adalah bahwa beberapa efek negatif pada regulasi glukosa (toleransi gula darah) terlihat bisa membaik ketika tikus dipindahkan dari diet keto kembali ke diet rendah lemak selama sekitar empat minggu.


Relevansi pada Manusia & Batasan Studi

Meskipun hasil studi pada tikus memberikan banyak informasi penting, ada beberapa hal yang membuat penerapannya ke manusia masih perlu hati-hati:

  • Model tikus memiliki metabolisme yang berbeda dengan manusia; durasi satu tahun pada tikus kira-kira setara dengan sebagian umur manusia, tapi tidak identik.

  • Diet keto dalam studi ini sangat tinggi lemak (rasio 4 g lemak : 1 g karbohidrat + protein), lebih ekstrim dari beberapa varian keto yang diikuti manusia.

  • Tidak semua efek negatif muncul di semua individu; faktor seperti jenis kelamin (contoh: tikus betina tidak semuannya mengalami fatty liver), genetika, kondisi awal tubuh, serta durasi diet sangat memengaruhi hasil.

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED