Waspada Sinyal Bahaya Saat Olahraga yang Bisa Picu Jantung Kolaps

Kenali gejala bahaya saat olahraga yang bisa memicu jantung kolaps. Dokter menjelaskan tanda tubuh yang harus segera direspons. (Foto: Getty Images/champja)
Kenali gejala bahaya saat olahraga yang bisa memicu jantung kolaps. Dokter menjelaskan tanda tubuh yang harus segera direspons. (Foto: Getty Images/champja)

Kenali gejala bahaya saat olahraga yang bisa memicu jantung kolaps

Olahraga memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, tetapi tubuh juga bisa mengirimkan sinyal bahaya ketika aktivitas dilakukan terlalu berat atau dipaksakan saat kondisi tidak fit. Menurut dr Andhika Raspati, SpKO, peserta olahraga ekstrem seperti lari trail perlu lebih peka terhadap perubahan kondisi tubuh agar terhindar dari risiko serius seperti kolaps jantung.

Sinyal Tubuh yang Tidak Boleh Diabaikan

Menurut dr Andhika, ada beberapa gejala yang menjadi alarm bahaya ketika seseorang berolahraga. Gejala ini biasanya muncul karena tubuh bekerja melampaui batas kemampuan normal. Jika sinyal tersebut muncul, aktivitas fisik harus segera diperlambat atau dihentikan.

“Feeling subjective juga penting. Kayak udah mulai ngerasa kok ngap banget ya, slow down pelan-pelan, atau mulai ngerasa nggak nyaman di dada, atau mulai kliyengan, atau mulai ngerasa kayak mau pingsan dan sebagainya, itu bisa jadi alarm gitu, udah jerit nih, udah dong guys, slow down, slow down gitu,” kata dr Andhika, SpKO, dalam sebuah tayangan pada Selasa (9/12/2025).

Beberapa gejala yang wajib diwaspadai antara lain:

  • Sesak napas intens yang muncul mendadak.

  • Nyeri atau tekanan di bagian dada.

  • Pusing, pandangan gelap, atau rasa ingin pingsan.

  • Rasa tidak nyaman di kepala atau tubuh bagian atas.

Menurut American Heart Association, gejala seperti nyeri dada, pusing, dan sesak berat dapat menjadi indikasi awal exercise induced cardiac event, terutama pada olahraga intensitas tinggi. Data lembaga tersebut menunjukkan bahwa tekanan berlebih pada jantung dapat mengganggu aliran darah dan memicu kolaps pada orang yang kurang terlatih atau sedang tidak fit.

Selain mendengarkan sinyal tubuh, penggunaan smartwatch atau perangkat pemantau detak jantung dapat membantu memantau heart rate selama aktivitas. Namun, menurut dr Andhika, perangkat tersebut hanya alat bantu dan tidak dapat menjadi acuan utama dalam menentukan apakah seseorang berada dalam kondisi aman.

Risiko Dehidrasi, Heatstroke, dan Kolaps Jantung Saat Tubuh Tidak Fit

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED