Berapa Jumlah Langkah Jalan Kaki yang Ideal Agar Tetap Fit Setiap Hari
Jalan kaki dikenal sebagai aktivitas fisik sederhana yang mudah dilakukan siapa saja. Namun muncul pertanyaan, berapa sebenarnya jumlah langkah kaki...
Read more
Zat besi merupakan salah satu mineral penting yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan fungsi vital sehari hari. Sayangnya, tubuh manusia tidak dapat memproduksi zat besi sendiri sehingga asupannya harus diperoleh dari makanan atau suplemen. Ketika kebutuhan zat besi tidak terpenuhi, berbagai gangguan kesehatan bisa muncul, salah satunya anemia defisiensi besi.
Menurut Cleveland Clinic, zat besi berperan penting dalam pembentukan hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh. Jika kadar zat besi menurun, produksi hemoglobin ikut berkurang sehingga distribusi oksigen menjadi tidak optimal. Kondisi inilah yang kemudian memicu berbagai gejala yang sering kali terlihat secara kasat mata.
Mengenali tanda tubuh kekurangan zat besi sejak dini sangat penting agar penanganan dapat dilakukan lebih cepat dan risiko komplikasi bisa ditekan.
Salah satu gejala awal yang sering muncul adalah sakit kepala berulang. Berdasarkan penjelasan dari Healthline, anemia akibat kekurangan zat besi dapat memengaruhi keseimbangan dopamin dan kadar estrogen, terutama pada perempuan yang mengalami menstruasi berat. Berkurangnya suplai oksigen ke otak membuat kepala terasa nyeri dan pusing, bahkan bisa muncul secara tiba tiba.
Selain itu, kulit tampak lebih pucat juga menjadi sinyal yang cukup umum. Hemoglobin memberi warna merah alami pada darah. Ketika kadarnya rendah, warna kulit bisa terlihat lebih pucat dari biasanya. Pada orang dengan warna kulit gelap, perubahan ini kerap terlihat di bagian dalam kelopak mata bawah yang tampak lebih terang.
Gejala lain yang sering dirasakan adalah mudah lelah dan lesu, meski sudah cukup tidur atau beristirahat. Kekurangan oksigen membuat otot dan jaringan tubuh tidak bekerja secara optimal. Akibatnya, jantung harus memompa darah lebih keras untuk memenuhi kebutuhan oksigen, sehingga tubuh cepat merasa lelah dan kehilangan energi.
Rambut rontok berlebihan juga kerap dikaitkan dengan kekurangan zat besi. Mengutip Prevention, folikel rambut membutuhkan oksigen untuk tumbuh dengan baik. Saat tubuh kekurangan zat besi, suplai oksigen ke rambut berkurang karena tubuh memprioritaskan organ vital seperti jantung dan otak. Kondisi ini membuat rambut lebih mudah rontok dan pertumbuhannya melambat.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Insiden wisatawan tenggelam kembali terjadi di Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Wisatawan diimbau tidak berenang di sejumlah titik pantai karena terdapat...
Langkah Jay Idzes menuju San Siro terus menjadi sorotan. Bek Timnas Indonesia yang kini tampil solid bersama Sassuolo disebut siap...