Bulan Rabiul Awal, Bulan Maulid, Kelahiran Nabi, Keistimewaan Islam

Lampu penerangan dengan latar bulan dan tulisan “Rabiul Awal” yang menggambarkan suasana bulan keagamaan. Foto: ilustrasi via Baznas Kota Sukabumi
Lampu penerangan dengan latar bulan dan tulisan “Rabiul Awal” yang menggambarkan suasana bulan keagamaan. Foto: ilustrasi via Baznas Kota Sukabumi

Lampu penerangan dengan latar bulan dan tulisan “Rabiul Awal” yang menggambarkan suasana bulan keagamaan

Halo pembaca yang budiman! Bulan Rabiul Awal adalah salah satu fase dalam kalender Hijriah yang cukup ditunggu-tunggu. Kamu pasti tahu kenapa, kan? Tapi kalau belum tahu detailnya, yuk kita kupas bareng dalam bahasa yang ringan, penuh cerita, dan bikin kamu makin cinta sama tradisi indah umat Islam.

Kenapa Rabiul Awal Disebut Sebagai ‘Bulan Maulid’?

Pertama-tama, istilah “Rabiul Awal” secara harfiah terdiri dari kata ‘Rabi’’ yang dalam bahasa Arab bisa berarti musim semi atau gugur, dan ‘Awal’ yang berarti pertama—jadi bisa dibayangin deh: bulan pertama musim semi. Di beberapa versi penamaan, ini merujuk suasana yang mulai tumbuh dan rindang, lho!

Rabiul Awal adalah bulan ketiga dalam kalender Hijriah, dan hari-hari di dalamnya menyimpan sejarah panjang umat—terutama soal kelahiran Rasulullah SAW dan perjalanan spiritual umat Islam di masa awal.

5 Keistimewaan Utama Bulan Rabiul Awal

1. Bulan Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Tanggal 12 Rabiul Awal identik dengan hari kelahiran Sang Nabi, figur yang jadi teladan sepanjang zaman. Ini momen penuh rasa syukur—karena dari masa gemerlap kelahirannya, lahir rahmat bagi semesta alam, sebagaimana disebut dalam QS Al-Anbiya ayat 107.

2. Bulan Penuh Keberkahan

Kehadiran Nabi di bulan ini membuatnya jadi bulan berkah luar biasa. Banyak umat yang menyambutnya dengan hati penuh kegembiraan, menebar aura damai, cinta, dan syiar kebaikan. Ini adalah teladan bagaimana kita bisa menyebarkan kebaikan dengan cara yang melembutkan hati.

3. Banyak Dianjurkan Bershalawat

Rabiul Awal adalah bulan yang paling dianjurkan untuk memperbanyak salawat—doa dan pujian untuk Nabi. Barang siapa rajin bersalawat, insyaAllah mendapat syafaat dan kasih sayang beliau di hari kiamat.

4. Kelahiran dan Wafat Nabi di Bulan yang Sama

Uniknya, bulan ini jadi saksi sejarah dua peristiwa besar—kelahiran dan juga wafatnya Nabi SAW. September hilir-mudik dengan suasana haru, di satu sisi merayakan Maulid, di sisi lain mengingat cinta dan perjuangan beliau yang abadi.

5. Hijrah dan Awal Pendidikan Islam

Selain momen lahir dan wafat, Rabiul Awal juga sarat dengan kejadian hijrah ke Madinah, mendirikan komunitas muslim yang kokoh, serta berdirinya masjid pertama—Masjid Quba. Ini tanda awal hukum syiar dan rukun berbangsa agama mulai tumbuh dari satu titik kecil menjadi besar.

Bagaimana Kita Bisa Mengisi Bulan Ini?

Kalau sudah tahu keistimewaan itu, artinya kita punya banyak ruang untuk ‘mengaktifkan’ bulan ini dengan perbuatan baik:

  • Lebih sering bershalawat sebagai bentuk cinta dan syukur terhadap Nabi.

  • Ngaji atau baca kisah hidup beliau, supaya ajaran beliau tidak sekadar kandungan kata tapi juga terpatri dalam amal kita.

  • Sedekah dan berbagi kebahagiaan, menebar keberkahan seperti momen-momen pasti penuh sukacita.

  • Bercermin pada hijrah, merestorasi komitmen spiritual dan moral kita di era modern ini.

  • Menghubungkan keluarga dan komunitas melalui majlis ilmu, mentalisasi cinta Rasul, sehingga suasana penuh hati ini merangkul semua rumah.

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED