Rekomendasi Menu Tahun Baru Anti Mainstream yang Mudah dan Nikmat
Malam tahun baru identik dengan acara kumpul keluarga, berbagi cerita, dan menikmati makanan bersama. Biasanya, menu bakar bakaran seperti sate,...
Read more
Kimchi sudah lama dikenal sebagai makanan khas Korea yang rasanya asam segar dengan sentuhan pedas. Bahan utamanya berasal dari sayuran seperti sawi putih atau lobak yang difermentasi bersama cabai, bawang putih, jahe, daun bawang, dan garam. Di Korea, kimchi bukan hanya pelengkap makan, tetapi sudah menjadi bagian dari tradisi kuliner sehari hari. Banyak keluarga bahkan membuat stok kimchi sendiri di rumah.
Selama ini, kimchi identik dengan manfaat untuk pencernaan karena kandungan serat dan probiotiknya. Namun tidak hanya itu, konsumsi kimchi secara rutin juga disebut bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Berdasarkan laporan Times of India pada 27 Desember, kandungan gizi dalam kimchi terbentuk dari bahan nabati serta proses biokimia selama fermentasi.
Berdasarkan jurnal Medicine yang melakukan tinjauan sistematis, kimchi memiliki berbagai nutrisi yang bekerja secara sinergis di dalam tubuh. Sayuran memberikan nutrisi kunci, sementara proses fermentasi membantu membuat nutrisi tersebut lebih mudah diserap.
Proses fermentasi adalah inti dari manfaat kimchi. Bakteri asam laktat yang muncul secara alami bereaksi dengan gula dari sayuran. Proses ini menghasilkan asam organik yang menurunkan pH kimchi sehingga mencegah pembusukan sekaligus mendukung pertumbuhan bakteri baik.
Fermentasi juga membantu mengurangi senyawa pengganggu dan menghasilkan senyawa baru yang menguntungkan bagi kesehatan lapisan usus. Selain itu, komponen nutrisi yang sudah ada pun dimodulasi, sehingga interaksinya dengan sistem imun di dalam pencernaan menjadi lebih optimal.
Menurut penjelasan dalam jurnal Medicine, kimchi mengandung berbagai komponen penting, antara lain:
1. Serat makanan
Serat pada sayuran membantu menjaga kesehatan pencernaan dan meningkatkan flora usus yang baik. Kondisi usus yang sehat sangat terkait dengan fungsi imun tubuh yang optimal.
2. Bakteri asam laktat (probiotik)
Proses fermentasi menghasilkan beragam mikroba baik yang mendukung keseimbangan mikrobiota usus. Interaksi mikrobiota ini dengan sel imun di dalam usus membantu menjaga respons imun tetap seimbang.
3. Vitamin C dan karotenoid
Keduanya berperan sebagai antioksidan yang membantu melindungi sel sel tubuh dari kerusakan akibat oksidasi. Antioksidan juga mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa Ukraina dan Rusia semakin dekat menuju kesepakatan damai. Pernyataan ini disampaikan pada Minggu,...
Ribuan sekolah di Korea Selatan kini telah tutup karena kekurangan jumlah siswa, sebuah fenomena yang mencerminkan dampak penurunan tingkat kelahiran...