Pemerintah Filipina Respons Keras Isu Keterkaitan Pelaku Penembakan Sydney

Pemerintah Filipina membantah tuduhan keterkaitan dengan pelaku penembakan Sydney yang sempat berkunjung ke negaranya.
Pemerintah Filipina membantah tuduhan keterkaitan dengan pelaku penembakan Sydney yang sempat berkunjung ke negaranya.

Pemerintah Filipina membantah tuduhan keterkaitan dengan pelaku penembakan Sydney yang sempat berkunjung ke negaranya

Filipina Bantah Keterkaitan dengan Pelaku Penembakan di Sydney

Pemerintah Filipina angkat bicara setelah negaranya dikaitkan dengan dua pelaku penembakan di Pantai Bondi, Sydney, Australia. Istana Kepresidenan Filipina menegaskan tidak ada bukti yang menunjukkan kedua pelaku mendapatkan pelatihan teroris selama berada di negara tersebut.

Dua pelaku penembakan diketahui merupakan ayah dan anak bernama Sajid Akram dan Naveed Akram. Keduanya sempat mengunjungi Filipina pada periode 1 hingga 25 November 2025, sebelum melancarkan aksi penembakan yang menewaskan belasan orang di Australia.

Menurut pejabat pers Istana Kepresidenan Filipina, Claire Castro, tudingan yang menyebut Filipina sebagai lokasi pelatihan kelompok teroris dinilai tidak berdasar. “Presiden dengan tegas menolak pernyataan umum dan penggambaran yang menyesatkan tentang Filipina sebagai pusat pelatihan ISIS,” kata Claire Castro.

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Penasihat Keamanan Nasional Filipina Eduardo Ano. Ia menegaskan tidak ada laporan resmi maupun konfirmasi valid yang menunjukkan Sajid dan Naveed mengikuti pelatihan militer atau teroris selama berada di Filipina. “Kunjungan semata tidak mendukung tuduhan pelatihan teroris, dan durasi tinggal mereka tidak memungkinkan untuk pelatihan yang berarti atau terstruktur,” kata Eduardo Ano.

Berdasarkan data dari Kantor Imigrasi Filipina, kedua pelaku sempat masuk melalui Manila dan melanjutkan perjalanan ke Davao. Davao merupakan kota metropolitan di Pulau Mindanao, wilayah yang dalam beberapa tahun terakhir kerap dikaitkan dengan aktivitas kelompok bersenjata.

Namun demikian, otoritas Filipina menekankan bahwa pemerintah telah secara signifikan melemahkan jaringan kelompok teroris di Mindanao sejak pengepungan Marawi pada 2017. Operasi keamanan berkelanjutan membuat kelompok-kelompok tersebut terpecah, kehilangan pemimpin, serta mengalami penurunan kemampuan operasional.

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED