Kronologi Lengkap Kecelakaan Pesawat yang Merenggut Nyawa Panglima Militer Libya
Kepala Staf Angkatan Darat Libya, Letnan Jenderal Mohammed Ali Ahmed Al Haddad, dilaporkan meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat di Turki....
Read more
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja kembali mencuat di kawasan perbatasan dan menarik perhatian internasional. Salah satu titik paling sensitif dalam konflik ini berada di sekitar Candi Preah Vihear, kompleks kuil Hindu bersejarah yang selama puluhan tahun menjadi sumber sengketa kedua negara.
Candi Preah Vihear berdiri di tepi dataran tinggi yang menghadap langsung ke wilayah dataran rendah Kamboja. Kompleks kuil ini dipersembahkan untuk Dewa Siwa dan memiliki nilai sejarah, budaya, serta keagamaan yang tinggi bagi masyarakat di kawasan tersebut. Berdasarkan data dari Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa, UNESCO telah mengakui Preah Vihear sebagai Situs Warisan Dunia karena keaslian arsitektur dan nilai budayanya yang luar biasa.
Meski status warisan dunia telah ditetapkan, pengelolaan dan keamanan kawasan kuil tetap menghadapi tantangan besar. Letaknya yang berada tepat di garis perbatasan menjadikan Preah Vihear bukan sekadar situs sejarah, melainkan juga simbol kedaulatan dan identitas nasional bagi Thailand dan Kamboja.
Menurut pengamatan lembaga internasional, setiap peningkatan aktivitas militer atau klaim sepihak di sekitar kawasan kuil berpotensi memicu ketegangan baru. UNESCO pun berulang kali mengingatkan kedua negara agar tidak merusak warisan budaya tersebut dan tetap mematuhi kewajiban hukum internasional dalam melindungi situs bersejarah.
Akar konflik Thailand dan Kamboja terkait kuil-kuil perbatasan bermula dari penetapan batas wilayah pada awal abad ke-20. Sengketa ini berawal dari perjanjian batas tahun 1907, ketika peta buatan pemerintah kolonial Prancis menempatkan Candi Preah Vihear ke dalam wilayah Kamboja, yang saat itu masih berada di bawah kekuasaan Prancis.
Thailand sempat mengambil alih kuil tersebut pada 1954. Namun, perselisihan ini akhirnya dibawa ke Mahkamah Internasional. Pada 1962, Mahkamah Internasional memutuskan bahwa Candi Preah Vihear secara hukum merupakan milik Kamboja. Putusan ini diakui secara internasional, tetapi tidak sepenuhnya mengakhiri ketegangan di lapangan.
Masalah utama terletak pada wilayah di sekitar kuil. Thailand tetap mengeklaim sebagian area di sekeliling Preah Vihear, yang dinilai belum memiliki batas yang jelas. Perbedaan penafsiran inilah yang kemudian menjadi pemicu bentrokan bersenjata, terutama saat ketegangan kembali memuncak pada 2008.
Bentrokan di sekitar kawasan kuil kala itu menegaskan bahwa sengketa ini tidak hanya berkaitan dengan aspek hukum internasional, tetapi juga menyentuh sentimen nasionalisme dan kebanggaan sejarah masing-masing negara. Bagi Thailand dan Kamboja, kuil-kuil perbatasan dipandang sebagai warisan leluhur sekaligus simbol kedaulatan.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Insiden wisatawan tenggelam kembali terjadi di Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Wisatawan diimbau tidak berenang di sejumlah titik pantai karena terdapat...
Langkah Jay Idzes menuju San Siro terus menjadi sorotan. Bek Timnas Indonesia yang kini tampil solid bersama Sassuolo disebut siap...