Berapa Jumlah Langkah Jalan Kaki yang Ideal Agar Tetap Fit Setiap Hari
Jalan kaki dikenal sebagai aktivitas fisik sederhana yang mudah dilakukan siapa saja. Namun muncul pertanyaan, berapa sebenarnya jumlah langkah kaki...
Read more
Kelainan moyamoya menjadi salah satu gangguan pembuluh darah otak yang perlu diwaspadai, terutama karena dapat memicu serangan stroke pada usia yang sangat muda, termasuk balita. Berdasarkan keterangan yang disampaikan dalam laporan resmi lembaga kesehatan, penyakit ini menyebabkan penyempitan atau penyumbatan pada arteri utama di dasar otak seperti arteri karotis. Kondisi tersebut secara signifikan mengurangi aliran darah dan memaksa tubuh membentuk jaringan pembuluh darah baru yang lebih kecil.
Menurut Adin Nulkhasanah selaku Direktur Utama RS Pusat Otak Nasional (RS PON), kelainan ini sempat terdeteksi pada pasien berusia 3 tahun. Anak tersebut datang dalam kondisi sudah mengalami beberapa kali serangan stroke berulang. “Kita pernah menangani anak usia 3 tahun. Datang sudah dengan serangan stroke berulang, sehingga dia dilakukan pemeriksaan untuk melihat pembuluh darahnya, ternyata moyamoya,” kata Adin Nulkhasanah, Minggu 30 November 2025, berdasarkan laporan medis yang dikutip dari institusi kesehatan terkait.
Data RS PON menunjukkan bahwa dari total 100 pasien yang menjalani operasi bypass, sekitar 69 pasien mengalami serangan stroke yang diakibatkan oleh kelainan moyamoya. Hal ini menunjukkan bahwa gangguan ini memiliki tingkat risiko yang cukup tinggi apabila tidak terdeteksi sejak dini.
Mengutip informasi dari laman Neuro Surgery Partners, moyamoya merupakan penyakit langka dan progresif yang memengaruhi pembuluh darah di otak. Nama “moyamoya” berasal dari bahasa Jepang yang berarti kabur atau kepulan asap. Istilah ini digunakan karena pada pemeriksaan pencitraan otak, pembuluh darah kecil yang terbentuk sebagai kompensasi atas penyempitan arteri tampak seperti asap tipis.
Secara medis, moyamoya terjadi ketika arteri karotis internal dan pembuluh darah utama di dasar otak mengalami penyempitan atau tersumbat. Tubuh mencoba mengatasi kekurangan aliran darah dengan membentuk pembuluh darah kecil di sekitar area yang mengalami gangguan. Meskipun tampak membantu, pembuluh darah ini justru sangat rapuh dan berisiko pecah sehingga menyebabkan stroke hemoragik atau iskemik.
Pada anak-anak, penyakit ini sering berkembang lebih cepat dibandingkan orang dewasa. Penurunan aliran darah otak dapat memicu berbagai gejala neurologis yang cukup serius, sehingga deteksi dini sangat penting.
Menurut laporan medis yang sama, gejala penyakit moyamoya dapat berbeda pada setiap pasien tergantung usia dan tingkat keparahan penyempitan pembuluh darah. Pada kasus pasien anak usia 3 tahun yang ditangani RS PON, gejala berupa jatuh mendadak terjadi sebelum akhirnya terdiagnosis mengalami stroke berulang.
Selain itu, pernah dilaporkan pula kasus balita usia 4 tahun yang tiba-tiba tidak bisa berbicara setelah menangis. Ini merupakan salah satu tanda gangguan aliran darah ke otak yang harus segera ditangani secara medis.
Secara umum, beberapa gejala yang sering muncul pada pasien anak dengan moyamoya meliputi:
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Insiden wisatawan tenggelam kembali terjadi di Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Wisatawan diimbau tidak berenang di sejumlah titik pantai karena terdapat...
Langkah Jay Idzes menuju San Siro terus menjadi sorotan. Bek Timnas Indonesia yang kini tampil solid bersama Sassuolo disebut siap...