Aktivitas Matahari Picu Badai Geomagnetik, Apa yang Terjadi di Indonesia?

BMKG memastikan badai geomagnetik global tidak berdampak besar bagi Indonesia karena perlindungan alami magnetosfer di wilayah ekuator. (Foto: NOAA)
BMKG memastikan badai geomagnetik global tidak berdampak besar bagi Indonesia karena perlindungan alami magnetosfer di wilayah ekuator. (Foto: NOAA)

BMKG memastikan badai geomagnetik global tidak berdampak besar bagi Indonesia karena perlindungan alami magnetosfer di wilayah ekuator

Fenomena badai geomagnetik kuat melanda secara global pada 12 hingga 14 November 2025. Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa peristiwa ini tidak menimbulkan dampak signifikan terhadap infrastruktur di wilayah Indonesia.

Ketua Tim Kerja Geofisika Potensial BMKG, Syirojudin, menjelaskan bahwa badai geomagnetik kali ini dipicu oleh aktivitas Matahari yang sangat tinggi berupa suar Matahari kelas X5.1, salah satu kategori paling kuat dalam sistem pengamatan cuaca antariksa.

“Peristiwa itu memicu lontaran plasma dan medan magnet berkecepatan tinggi atau Coronal Mass Ejection (CME) yang mengarah ke Bumi. Berdasarkan pantauan dari NOAA Space Weather Prediction Center (SWPC), tingkat badai geomagnetik mencapai level G4 atau kategori berat,” kata Syirojudin, dikutip Kamis (13/11).

Perlindungan Alamiah Indonesia dari Dampak Ekstrem

Berdasarkan pengamatan di sejumlah observatorium magnet bumi milik BMKG seperti di Tondano, Tuntungan, dan Serang, aktivitas geomagnetik mulai terdeteksi sejak dini hari pada 12 November dan berlangsung selama tiga hari.

Hasil pemantauan menunjukkan nilai indeks K maksimum mencapai level badai berat, namun dampaknya relatif kecil di Indonesia. Menurut Syirojudin, posisi geografis Indonesia yang berada di sekitar garis khatulistiwa menjadi faktor utama yang mengurangi efek ekstrem dari badai geomagnetik.

“Wilayah ekuator memiliki sabuk magnetosfer yang kuat, disebut Equatorial Electrojet, yang berfungsi sebagai perisai alami dari partikel berenergi tinggi,” jelasnya.

Dengan kondisi ini, Indonesia terlindungi secara alami dari sebagian besar efek badai geomagnetik berat yang biasanya lebih dirasakan di wilayah lintang tinggi seperti Amerika Utara atau Eropa.

Potensi Gangguan Kecil Masih Bisa Terjadi

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED