Kronologi Lengkap Kecelakaan Pesawat yang Merenggut Nyawa Panglima Militer Libya
Kepala Staf Angkatan Darat Libya, Letnan Jenderal Mohammed Ali Ahmed Al Haddad, dilaporkan meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat di Turki....
Read more
Amerika Serikat (AS) kembali memperlihatkan kekuatan militernya di kawasan Amerika Latin. Pemerintah AS mengumumkan pengerahan tim tempur kapal induk USS Gerald R Ford beserta kapal pendampingnya untuk melawan jaringan penyelundupan narkoba. Langkah ini diumumkan oleh Pentagon pada Jumat (24/10) dan langsung memicu kekhawatiran soal potensi konflik terbuka di wilayah tersebut.
Menurut Sean Parnell, juru bicara Pentagon, pengiriman armada besar ini bertujuan memperkuat operasi anti-narkotika di kawasan. “Pengerahan ini akan meningkatkan dan menambah kemampuan yang ada untuk menghentikan perdagangan narkotika serta menurunkan dan membongkar jaringan TCO,” kata Parnell dalam pernyataannya.
Namun, langkah ini dianggap sebagian pihak sebagai peningkatan militerisasi Amerika Serikat di Amerika Latin. Banyak pengamat menilai operasi ini tidak semata urusan pemberantasan narkoba, tetapi juga bagian dari strategi politik dan keamanan AS terhadap pemerintahan-pemerintahan yang dianggap berseberangan, terutama Venezuela.
Ketegangan meningkat setelah Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengonfirmasi adanya serangan terhadap kapal diduga milik geng penyelundup Venezuela, Tren de Aragua, di Laut Karibia. Dalam unggahan di platform X (sebelumnya Twitter), Hegseth menunjukkan foto kapal bermesin tempel yang hancur akibat ledakan.
“Enam teroris narkotika pria berada di atas kapal tersebut selama serangan, yang dilakukan di perairan internasional dan merupakan serangan pertama di malam hari,” kata Hegseth.
Ia menegaskan bahwa operasi ini akan terus dilakukan tanpa pandang waktu atau lokasi. “Jika Anda seorang teroris narkotika yang menyelundupkan narkoba di belahan bumi kami, kami akan memperlakukan Anda seperti kami memperlakukan Al-Qaeda. Siang atau malam, kami akan memetakan jaringan Anda, melacak orang-orang Anda, memburu Anda, dan membunuh Anda,” tegasnya.
Pernyataan keras itu memperlihatkan sikap agresif Washington terhadap kartel narkoba yang beroperasi lintas negara di Amerika Selatan dan Karibia. Namun di sisi lain, langkah ini menimbulkan kritik karena tidak disertai bukti kuat bahwa semua target benar-benar bagian dari jaringan narkotika.
Sejak awal September, Presiden Donald Trump meluncurkan kampanye militer besar-besaran untuk menargetkan kapal-kapal yang diduga membawa narkotika. Berdasarkan data dari lembaga berita AFP yang dikutip dari otoritas AS, setidaknya 10 kapal telah dihancurkan, dengan total korban tewas mencapai 43 orang.
Pemerintah Venezuela merespons keras penumpukan kekuatan militer tersebut. Menurut pejabat Caracas, AS juga menempatkan 10 jet tempur siluman F-35 dan delapan kapal perang Angkatan Laut di perairan dekat wilayahnya. Caracas menilai, misi pemberantasan narkoba itu hanyalah alasan politik untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Insiden wisatawan tenggelam kembali terjadi di Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Wisatawan diimbau tidak berenang di sejumlah titik pantai karena terdapat...
Langkah Jay Idzes menuju San Siro terus menjadi sorotan. Bek Timnas Indonesia yang kini tampil solid bersama Sassuolo disebut siap...