Ide Liburan Tahun Baru di Jakarta yang Nyaman untuk Keluarga
Momen tahun baru 2026 menjadi kesempatan yang pas untuk menikmati liburan panjang bersama keluarga. Bagi warga yang tinggal di Jakarta,...
Read more
Dua wisatawan domestik di China ditahan oleh pihak kepolisian setelah melakukan aksi vandalisme di Tembok Besar China, salah satu situs warisan dunia yang dilindungi UNESCO. Tindakan tersebut dilakukan dengan mengukir nama di atas batu bata yang merupakan bagian dari struktur bersejarah tersebut.
Menurut laporan CNN Indonesia, insiden ini pertama kali diketahui oleh seorang staf dari Kota Air Gubei, sebuah area wisata terkenal yang terletak tidak jauh dari Beijing. Peristiwa itu terjadi pada hari Jumat, 3 Oktober 2025.
Aksi merusak situs bersejarah itu terjadi di bagian Simatai dari Tembok Besar China. Wilayah ini dikenal sebagai salah satu segmen yang masih mempertahankan struktur asli, menjadikannya populer di kalangan wisatawan lokal maupun mancanegara.
Menurut pemberitaan VN Express, staf dari lokasi wisata melaporkan bahwa dua wisatawan terlihat mengukir karakter di batu bata saat tengah berkunjung. Melihat hal tersebut, pihak pengelola tidak tinggal diam dan segera menghubungi aparat setempat.
Merespons laporan tersebut, kepolisian China langsung melakukan penyelidikan. Berdasarkan informasi dari media lokal China, Zaobao, aparat keamanan berhasil mengidentifikasi dan menangkap kedua tersangka pada keesokan harinya, yakni Sabtu pagi, 4 Oktober 2025.
Penyelidikan awal menunjukkan bahwa kedua pelaku tiba di kawasan wisata sekitar pukul 14.00 waktu setempat pada hari Jumat. Namun, tak lama setelah memasuki area Simatai, mereka tertangkap basah melakukan aksi tak terpuji tersebut.
Tembok Besar China adalah salah satu ikon arsitektur dunia yang telah berdiri sejak ribuan tahun lalu. Dengan panjang lebih dari 21.000 kilometer, struktur ini dibangun untuk melindungi wilayah kekaisaran China dari serangan musuh dan kini menjadi simbol sejarah dan budaya bangsa Tiongkok.
Sebagai situs warisan dunia UNESCO, Tembok Besar seharusnya mendapatkan perlakuan penuh hormat dari siapa pun yang mengunjunginya. Aksi vandalisme sekecil apa pun dapat merusak struktur asli dan mengganggu nilai historis yang terkandung di dalamnya.
Pemerintah China diketahui telah memberlakukan aturan yang sangat ketat terkait perlindungan situs sejarah. Pelanggaran terhadap situs budaya, seperti mencoret atau merusak bagian bangunan, dapat dikenakan sanksi hukum yang tegas, termasuk denda dan kurungan.
Tindakan dua wisatawan ini menjadi bukti bahwa kesadaran menjaga warisan budaya masih perlu ditingkatkan, bahkan di antara warga negara sendiri. Terlebih, Tembok Besar China bukan hanya simbol nasional, tetapi juga kekayaan dunia.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Jalan kaki dikenal sebagai aktivitas fisik sederhana yang mudah dilakukan siapa saja. Namun muncul pertanyaan, berapa sebenarnya jumlah langkah kaki...
Hipertensi atau tekanan darah tinggi selama ini identik dengan penyakit orang tua. Namun kenyataannya, kondisi ini kini semakin banyak ditemukan...