Jay Idzes Tegas: ‘Tidak Ada Pertandingan Persahabatan’ Saat Timnas Hadapi Lebanon
Senin malam yang mendebarkan tidak hanya menyuguhkan duel klasik antara Timnas Indonesia dan Lebanon, namun juga menyisakan pesan tegas dari...
Read moreKegagalan Timnas U-23 Indonesia menembus Piala Asia U-23 2026 membuka pertanyaan besar tentang nasib pelatih asal Belanda, Gerald Vanenburg. Hal ini terlihat jelas dari pernyataan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang kini menyerahkan penentuan nasib Vanenburg kepada evaluasi mendalam oleh struktur internal PSSI.
Timnas U-23 gagal melaju ke putaran final Piala Asia U-23 setelah kalah 0-1 dari Korea Selatan di laga terakhir penyisihan Grup J. Meskipun sempat mengemas empat poin dari dua laga sebelumnya, hasil itu tak cukup untuk lolos karena hanya juara grup yang otomatis melaju.
Ini bukan pertama kalinya Vanenburg menemui kegagalan serupa. Pada Piala AFF U-23 2025, ia juga tidak berhasil mengantar Garuda Muda meraih gelar setelah dikalahkan Vietnam 0-1 di final. Dua kegagalan beruntun ini menjadi tekanan tersendiri bagi kariernya bersama tim junior nasional.
Erick Thohir menegaskan, keputusan terkait kelanjutan karier Vanenburg tidak akan diambil sepihak. “Strategi sudah ada. Technical Director dan High Performance Department akan mereview semuanya. PSSI ingin pembangunan sepakbola berkesinambungan,” ujarnya. Evaluasi tersebut menjadi lampu hijau bagi reformasi struktur kepelatihan, sesuai visi membangun tim nasional secara menyeluruh.
Tidak bisa dipungkiri bahwa satu kekalahan saja bisa membuka semakin banyak pertanyaan tentang efektivitas seorang pelatih. Namun Erick menekankan bahwa kontrak pelatih sedang dibangun dalam kerangka jangka panjang. “Nasib Vanenburg tidak bergantung pada satu laga saja. Kami telah mengontrak pelatih selama dua tahun,” tegasnya, meluruskan isu-isu sirkus pemecatan instan.
Sebelumnya, Gerald Vanenburg sempat menyuarakan keprihatinan soal minimnya menit bermain yang diterima para pemain di klub masing-masing. Ia menilai hal itu sebagai salah satu penyebab utama underprepared-nya Garuda Muda saat berkompetisi. PSSI merespon dengan membuka wacana perubahan regulasi, termasuk kemungkinan menerapkan kuota pemain U-23 di Liga 2 musim depan dan menyelenggarakan turnamen khusus usia muda, seperti Piala Presiden.
Keputusan memisahkan struktur timnas antara U-23, U-20, U-17, dan senior, serta menyinergikannya, menjadi titik penting dalam strategi jangka panjang PSSI. Vanenburg, yang juga berkolaborasi dengan pelatih senior seperti Patrick Kluivert, diharapkan menjadi bagian vital dalam alur pengembangan bakat secara menyeluruh.
TrenMedia.co.id, sebuah portal informasi digital yang hadir untuk menyajikan berita, artikel, dan tren terbaru. Kami percaya bahwa informasi yang tepat, akurat, dan relevan adalah kunci untuk membuka wawasan masyarakat di era serba cepat ini.
Senin malam yang mendebarkan tidak hanya menyuguhkan duel klasik antara Timnas Indonesia dan Lebanon, namun juga menyisakan pesan tegas dari...
Read moreKegagalan Timnas U-23 Indonesia menembus Piala Asia U-23 2026 membuka pertanyaan besar tentang nasib pelatih asal Belanda, Gerald Vanenburg. Hal...
Tape Singkong, Superfood Nusantara yang Sering Diremehkan Selama ini banyak orang beranggapan bahwa makanan sehat selalu identik dengan harga mahal...