5 Trik Praktis Bantu Anak Tenang Saat Emosi Meledak

Anak itu seperti spons yang menyerap semua yang mereka lihat, termasuk cara kita merespons emosi. Ketika emosi mereka meledak, kata-kata panjang sering kali kurang efektif—tapi kamu bisa jadi guru emosi terbaik lewat sikapmu yang tenang.

Menurut Renatha Swasty dari Medcom, berikut 5 cara sederhana untuk mengajarkan anak mengelola perasaan mereka—tanpa banyak kata:

1. Perlambat gerakan
Saat kamu merasa tergesa atau panik—mungkin karena tumpahan kopi atau jadwal yang semrawut—coba tarik napas dalam dan lakukan segalanya dengan pelan. Lap yang tumpah dengan sistematis, bukan sembarangan. Gerakanmu yang santai memberi sinyal ke anak bahwa situasi sulit bisa ditangani dengan tenang.

2. Tahan diri sebelum bereaksi
Kamu mungkin merasa marah ketika anak berbuat salah. Tapi coba deh diam sejenak—tenangkan diri sebelum berbicara. Lewat sikap ini, anak melihat bahwa kita tidak harus selalu bereaksi langsung saat emosi datang.

3. Santai di tengah kemacetan
Kemacetan di jalan bisa jadi ujian sabar, apalagi dengan anak di kursi belakang. Alih-alih mengeluh, coba nyalakan musik santai, lihat pemandangan, dan tarik napas dalam-dalam. Sikap ini menanamkan nilai ketenangan meski dalam tekanan.

4. Ajarkan lewat kontrol diri kamu sendiri
Anak cenderung meniru cara kamu merespons perasaanmu. Jika kamu bisa menahan emosi — misalnya berkata tenang atau meminta waktu — anak akan belajar bahwa emosi bisa diatur tanpa amarah.

5. Perlindungan emosional lewat contoh
Penelitian menunjukkan anak yang terbiasa diberi contoh pengelolaan emosi orang tua—misalnya menghadapi stres dengan sadar—cenderung memiliki stres lebih rendah, bahkan saat kondisi rumah sedang penuh tekanan. Dalam jangka panjang, itu jadi perisai pelindung yang kuat.