Uni Eropa Menahan Tekanan Trump Soal Aset Rusia yang Dibekukan

Uni Eropa menolak desakan Trump agar aset Rusia yang dibekukan dialihkan untuk kepentingan AS. Pertarungan pengaruh memuncak di tengah isu rekonstruksi Ukraina. (Foto: WIKIMEDIA COMMONS/ABE MCNATT)
Uni Eropa menolak desakan Trump agar aset Rusia yang dibekukan dialihkan untuk kepentingan AS. Pertarungan pengaruh memuncak di tengah isu rekonstruksi Ukraina. (Foto: WIKIMEDIA COMMONS/ABE MCNATT)

Uni Eropa menolak desakan Trump agar aset Rusia yang dibekukan dialihkan untuk kepentingan AS

Ketegangan diplomatik kembali muncul ketika Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendorong penggunaan aset Rusia yang dibekukan di negara negara Eropa untuk kepentingan pemerintah dan perusahaan Amerika. Para pejabat Eropa segera merespons keras karena usulan tersebut dianggap berisiko mengganggu stabilitas politik dan hukum di wilayah mereka.

Menurut penjelasan sejumlah diplomat Eropa, rencana Trump muncul bersamaan dengan gagasannya untuk mengakhiri perang Rusia dan Ukraina melalui syarat yang menuntut Ukraina melepas sebagian wilayah serta merampingkan kekuatan militernya. Serangkaian reaksi cepat dari negara negara Eropa pun dilakukan untuk meredam dampak politik yang mungkin terjadi.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio menyebut bahwa usulan tersebut masih bisa berubah. Namun sejumlah pakar menilai kontrol Eropa atas aset yang dibekukan itu kini berada dalam tekanan kuat.

Peta Aset Rusia dan Tekanan Politik AS

Pada tahun 2022, ketika invasi ke Ukraina dimulai, lebih dari 300 miliar euro aset Rusia dibekukan di berbagai negara. Menurut data dari lembaga penyimpanan keuangan Euroclear, sekitar 180 miliar euro disimpan di Belgia. Aset itu mencakup surat berharga, properti, rekening bank, dan kapal pesiar.

Eropa telah mendiskusikan kemungkinan penggunaan aset tersebut untuk mendukung rekonstruksi Ukraina. Dalam pertemuan terakhir, Belgia menolak skema pinjaman reparasi karena kekhawatiran hukum serta potensi kewajiban pengembalian dana kepada Rusia di masa depan. Namun Uni Eropa berharap bisa mencapai kompromi baru dalam pertemuan tingkat tinggi pada Desember mendatang.

Di tengah dinamika itu, proposal Trump justru memperkeruh situasi. Berdasarkan laporan berbagai sumber, rencana Trump berisi 28 poin, termasuk menginvestasikan 100 miliar dolar Amerika (setara 1,6 triliun rupiah) dari aset Rusia yang dibekukan untuk pembangunan Ukraina melalui mekanisme yang dipimpin AS. Menurut analis geoekonomi Agathe Demarais, rencana tersebut memungkinkan pemerintah dan perusahaan AS mendapatkan keuntungan finansial dari dana yang berada di Eropa.

Trump juga meminta negara negara Eropa menambah jumlah dana yang sama menggunakan anggaran mereka sendiri. Sementara sisa dana beku Rusia lebih dari 200 miliar euro akan dikelola dalam investasi gabungan AS dan Rusia.

Beberapa pengamat menilai struktur tersebut menguntungkan tiga pihak sekaligus, yaitu pemerintah AS, perusahaan AS, dan Rusia. Sementara posisi Eropa dalam pengambilan keputusan justru dipinggirkan.

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED