Tips Aman Memanfaatkan Paylater agar Tidak Jeblok Finansial

Ilustrasi penggunaan aplikasi paylater di ponsel. (Foto: julo.co.id)
Ilustrasi penggunaan aplikasi paylater di ponsel. (Foto: julo.co.id)

Ilustrasi penggunaan aplikasi paylater di ponsel

Kemudahan bertransaksi digital telah menjadikan layanan paylater semakin populer di kalangan masyarakat modern. Hanya dengan beberapa ketukan di layar ponsel, pengguna bisa mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan tanpa harus membayar langsung. Sistem pembayaran ini memungkinkan pembeli untuk menunda pembayaran dengan opsi mencicil di kemudian hari.

Namun di balik kemudahan tersebut, layanan paylater tetap merupakan bentuk utang yang perlu dikelola secara hati-hati. Tanpa perencanaan yang matang, fasilitas ini justru dapat menjerat pengguna dalam tumpukan cicilan yang sulit dilunasi.

Menurut sejumlah perencana keuangan, paylater bukanlah hal yang harus dihindari, melainkan harus digunakan secara bijak dan terukur. Kuncinya adalah memahami batas kemampuan finansial serta tujuan penggunaannya.

Memahami Batas Kemampuan Finansial

Perencana Keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE), Andi Nugroho, menegaskan bahwa kunci utama dalam menggunakan paylater adalah manajemen utang yang baik. Ia menyarankan agar total cicilan bulanan tidak melebihi 30 persen dari total pengeluaran.

“Gunakan paylater hanya untuk kebutuhan yang bersifat penting dan wajib serta memiliki urgensitas yang tinggi, jadi bukan hanya sekadar memenuhi keinginan semata,” kata Andi, dikutip CNN dari pernyataannya pada Jumat (10/10).

Andi menambahkan bahwa bila total cicilan sudah mendekati atau melampaui batas aman tersebut, sebaiknya pengguna menunda membuat utang baru hingga sebagian cicilan sebelumnya lunas. Hal ini penting agar arus kas pribadi tetap stabil dan tidak terganggu kebutuhan pokok.

Gunakan untuk Tujuan Produktif

Masih menurut Andi Nugroho, layanan paylater dapat menjadi solusi saat menghadapi situasi mendesak. Misalnya, ketika seseorang kehilangan laptop yang digunakan untuk bekerja, atau ponselnya rusak dan harus segera diganti agar aktivitas pekerjaan tetap berjalan.

“Selama pengguna memahami kemampuan finansial dan memiliki tujuan yang jelas, penggunaan paylater masih tergolong wajar dan sehat secara finansial,” jelasnya.

Artinya, paylater bisa menjadi alat bantu untuk menjaga produktivitas, bukan sekadar memuaskan keinginan konsumtif.

Waspadai Godaan Promo dan Kemudahan Akses

Kemudahan dalam proses pengajuan dan banyaknya penawaran promo sering membuat pengguna terlena. Diskon besar atau cicilan nol persen bisa menjadi pemicu perilaku konsumtif tanpa perhitungan matang.

Andi mengingatkan agar masyarakat tetap memahami setiap detail dari skema pinjaman yang ditawarkan oleh penyedia layanan. “Pelajari dan pahami skema utang yang diberikan, termasuk di dalamnya bunga yang dikenakan, denda bila terjadi tunggakan, dan tenor yang diberikan,” ujarnya.

Dengan memahami mekanisme ini, pengguna bisa menghindari risiko bunga tinggi dan denda keterlambatan yang dapat menambah beban finansial.

Menentukan Tujuan Penggunaan dengan Jelas

Perencana Keuangan OneShildt Consulting, Budi Rahardjo, menegaskan bahwa sebelum menggunakan paylater, pengguna perlu menentukan tujuan dengan jelas: apakah untuk kebutuhan konsumtif atau produktif.

“Harus ada dampak positif kepada finansial kita jika kita menggunakannya,” kata Budi.

Ia menjelaskan bahwa penggunaan paylater yang sehat adalah ketika fasilitas ini memberikan nilai tambah bagi keuangan pribadi, misalnya meningkatkan pendapatan atau efisiensi pengeluaran. Sebaliknya, jika hanya digunakan untuk memenuhi keinginan sesaat, maka risiko keuangan akan meningkat.

Atur Persentase Cicilan dengan Bijak

Budi menyarankan agar porsi cicilan tidak mengganggu kebutuhan dasar maupun rencana finansial jangka panjang seperti tabungan dan investasi. Sebagai panduan, cicilan paylater sebaiknya berkisar antara 15 persen hingga 35 persen dari pendapatan rutin.

Dengan perhitungan yang cermat, pengguna bisa tetap memenuhi kewajiban cicilan tanpa mengorbankan kebutuhan hidup sehari-hari.

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED