Sejarah Sepak Bola: Djed Spence Bangga Jadi Pemain Muslim Pertama di Timnas Inggris

Djed Spence, bek sayap Tottenham berusia 25 tahun, mencetak sejarah sebagai pemain Muslim pertama yang dipanggil ke tim nasional sepak bola senior Inggris. Panggilan ini datang saat laga kualifikasi Piala Dunia menghadapi Andorra dan Serbia—sebuah momen istimewa yang disambut dengan kebanggaan besar oleh dirinya.

Spence mengungkapkan bahwa dirinya “sangat terkejut, sungguh ini menjadi berkah,” saat mendengar kabar panggilan itu. Ia menyebut pencapaian tersebut sebagai tonggak penting yang sejalan dengan keyakinan agamanya.

Meski berpotensi membawa beban sebagai perintis dari komunitas Muslim Inggris, Spence mengaku tidak merasakan tekanan berlebih. “Mungkin, mungkin tidak. Saya lebih senang bermain dengan senyuman, tenang saja, dan sisanya berjalan dengan sendirinya,” ujar dia.

Agama memang memegang peranan besar dalam hidupnya. Spence tak segan menyampaikan rasa syukurnya melalui media sosial. “Tuhan adalah Yang Maha Agung. Saya banyak berdoa dan bersyukur. Di saat terpuruk maupun meraih kemenangan, saya selalu mengingat-Nya,” tegasnya.

Melampaui aspek identitas, panggilan ini juga menjadi tonggak karier Spence—buah perjalanan panjang penuh tantangan. Mulai dari dikritik sebagai “investasi klub” oleh Antonio Conte saat tiba di Tottenham—komentar yang sempat mengguncang kepercayaan dirinya—hingga melewati serangkaian peminjaman ke klub seperti Rennes, Leeds, dan Genoa.

Namun, konsistensinya akhirnya membuahkan hasil. Aksinya di lapangan, termasuk penampilan menonjol di laga Liga Europa dan performa apik melawan Manchester City, menarik perhatian pelatih Inggris, Thomas Tuchel, yang kemudian memanggilnya ke tim nasional.

Spence tidak hanya menjadi salah satu dari sekian pemain yang masuk ke timnas, tetapi juga simbol harapan baru. Momen ini ia harapkan menjadi inspirasi bagi anak-anak Muslim—bahwa siapa pun, tanpa memandang latar belakang, bisa meraih puncak yang mereka impikan.