Thailand Resmi Terapkan AI, Keamanan Wisatawan Kini Diawasi 24 Jam
Setiap tahun, Thailand menghadapi tantangan besar ketika musim puncak liburan tiba, terutama dari lonjakan kunjungan wisatawan. Menyambut situasi tersebut, pemerintah...
Read morePada 28 September 2025, China secara resmi membuka Jembatan Ngarai Besar Huajiang (Huajiang Grand Canyon Bridge), sebuah karya teknik monumental yang membentang 625 meter di atas ngarai dalam di Provinsi Guizhou, kawasan selatan negeri itu.
Jembatan ini menggantikan posisi Jembatan Beipanjiang di provinsi yang sama, yang sebelumnya memegang rekor dengan tinggi 565 meter. Sebagai struktur baru dengan ketinggian lebih besar, Huajiang menjadi jembatan tertinggi di dunia dalam kategori jalan raya yang melintasi ngarai.
Selain itu, jembatan utama ini memiliki bentang utama (main span) sepanjang 1.420 meter — menjadikannya jembatan dengan bentang terbesar yang dibangun di daerah pegunungan.
Pembangunan jembatan Huajiang memakan waktu sekitar tiga tahun hingga akhirnya siap diresmikan. Sebelum dibuka untuk kendaraan, proyek ini juga diuji menggunakan 96 unit truk berat untuk memastikan struktur jembatan aman dan stabil.
Dalam uji tersebut, beban yang ditanggung menjadi tolok ukur dalam simulasi kondisi nyata lalu lintas. Hal ini menunjukkan betapa cermatnya perancangan dan pengujian yang dilakukan sebelum dibuka untuk publik.
Secara geografis, Provinsi Guizhou dikenal oleh topografi yang terjal dan penuh ngarai. Di provinsi ini pula berdiri banyak jembatan tinggi, terutama karena kondisi alam memaksa jalur transportasi untuk menembus jurang dan lembah.
Salah satu alasan utama pembangunan jembatan ini adalah untuk memangkas waktu tempuh antar sisi ngarai. Menurut Zhang Yin, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Guizhou, jembatan ini mengurangi durasi perjalanan dari sekitar dua jam menjadi hanya dua menit.
Dengan demikian, mobilitas antardaerah yang sebelumnya terkendala oleh kontur alam yang ekstrem kini menjadi jauh lebih efisien. Infrastruktur ini diharapkan memperkuat koneksi internal Guizhou dan mempercepat integrasi ekonomi di wilayah pegunungan tersebut.
Ketinggian atas dasar ngarai: 625 meter
Bentang utama (main span): 1.420 meter
Waktu pengerjaan: sekitar 3 tahun
Pengujian beban dengan truk: sebanyak 96 unit
Posisi baru rekor dunia jembatan tinggi kategori jalur jalan raya: menggantikan Beipanjiang
Keunggulan teknis jembatan ini tidak hanya dari ketinggiannya, tetapi juga dari aspek perancangan untuk menahan tekanan angin, getaran, dan beban lalu lintas di area pegunungan yang kompleks. Ruang udara, kondensasi kelembapan, gaya gempa lokal adalah beberapa variabel teknis yang harus diperhitungkan secara matang dalam desainnya. (Meskipun sumber asli tidak merinci semua aspek teknis ini, praktik jembatan tinggi umumnya harus mempertimbangkan hal-hal tersebut.)
Proyek ini tak sekadar simbol prestige teknik — dampaknya juga sangat nyata terhadap pembangunan lokal. Dengan konektivitas yang lebih baik, daerah-daerah terpencil kini lebih mudah diakses, distribusi barang dan layanan publik dapat dilakukan lebih efisien, dan peluang ekonomi baru berpotensi bermunculan.
Provinsi Guizhou sendiri menjadi semakin dikenal sebagai pusat rekayasa jembatan tinggi. Sebelumnya, jembatan Beipanjiang yang juga di Guizhou menjadi ikon konstruksi tinggi. Kini, Huajiang menambah daftar prestasi teknis provinsi tersebut.
Terlebih, di kawasan berbukit dan pegunungan, setiap pengurangan hambatan transportasi seperti ini sangat penting untuk kesejahteraan masyarakat, akses ke pendidikan, kesehatan, dan peluang ekonomi.
Jembatan ini dikenal sebagai Jembatan Ngarai Besar Huajiang atau secara resmi dalam bahasa Inggris Huajiang Grand Canyon Bridge. Letaknya berada di Provinsi Guizhou bagian selatan China, melintasi ngarai dan lembah yang dalam.
Provinsi Guizhou sendiri terkenal dengan lanskap berbukit-bukit yang curam dan banyak sungai serta lembah, sehingga pembangunan jembatan tinggi menjadi solusi infrastruktur yang praktis untuk menyambung akses antar wilayah.
Membangun jembatan setinggi 625 meter tidaklah mudah. Di antaranya tantangan yang umumnya dihadapi adalah:
Kekuatan struktur terhadap beban tertinggi — jembatan harus dirancang untuk menahan beban kendaraan berat serta variasi beban dinamis.
Resistensi terhadap angin dan getaran — jembatan tinggi sangat rentan terhadap efek angin lateral.
Kondisi alam ekstrem — area ngarai dan pegunungan membuat akses konstruksi, material, dan pemantauan menjadi sulit.
Pengujian dan keamanan sebelum operasional — seperti yang dilakukan uji beban dengan 96 truk untuk simulasi kondisi nyata.
Meskipun sumber berita tidak memaparkan secara mendalam semua aspek tersebut, fakta bahwa jembatan ini sudah melalui pengujian beban dan telah beroperasi menunjukkan bahwa tantangan teknis tersebut telah diantisipasi dalam desain dan pelaksanaan.
Dengan pembukaan jembatan Huajiang, China memperkuat reputasinya sebagai negara dengan kapabilitas infrastruktur kelas dunia. Pengembangan jembatan ekstrem seperti ini menunjukkan kemampuan teknik dan investasi besar dalam proyek-proyek yang menghubungkan wilayah terpencil.
Namun, pencapaian semacam ini juga mengundang pertanyaan soal biaya, kelayakan jangka panjang, dan dampak lingkungan. Dalam sejumlah proyek besar, biaya investasi serta pemeliharaan bisa menjadi beban tersendiri jika manfaat ekonomi tidak seimbang.
Meski demikian, dalam konteks China yang selama dekade terakhir sangat fokus pada pembangunan infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, proyek jembatan ini muncul sebagai salah satu lambang ambisi mereka untuk menyatukan wilayah dan meningkatkan konektivitas nasional.
Perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan Huajiang memakan waktu sekitar tiga tahun.
Sebelum resmi dibuka, jembatan diuji lewat beban 96 truk untuk menjamin keamanan struktur.
Pada 28 September 2025, jembatan diresmikan dan dibuka untuk lalu lintas umum.
Begitu operasional, waktu perjalanan antar sisi ngarai yang sebelumnya 2 jam dipangkas menjadi hanya 2 menit.
Dengan pembukaan ini, Huajiang menjadi jembatan tertinggi dunia dalam kategori jalan raya melintasi ngarai, menggantikan posisi Beipanjiang.
TrenMedia.co.id, sebuah portal informasi digital yang hadir untuk menyajikan berita, artikel, dan tren terbaru. Kami percaya bahwa informasi yang tepat, akurat, dan relevan adalah kunci untuk membuka wawasan masyarakat di era serba cepat ini.
Setiap tahun, Thailand menghadapi tantangan besar ketika musim puncak liburan tiba, terutama dari lonjakan kunjungan wisatawan. Menyambut situasi tersebut, pemerintah...
Read moreMenurut laporan dari detikNews, Israel pada Rabu (1/10) waktu setempat merilis peringatan terakhir agar warga sipil Palestina segera meninggalkan Kota...
Kedutaan Besar Korea Selatan (Korsel) di Indonesia menyampaikan niat baik sekaligus gagasan baru dari Presiden Lee Jae Myung untuk mengupayakan...