Kronologi Lengkap Kecelakaan Pesawat yang Merenggut Nyawa Panglima Militer Libya
Kepala Staf Angkatan Darat Libya, Letnan Jenderal Mohammed Ali Ahmed Al Haddad, dilaporkan meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat di Turki....
Read more
Pemerintah Afrika Selatan tengah menelusuri sebuah penerbangan misterius yang membawa 153 warga Palestina dari Gaza dan mendarat di negara tersebut pada pekan lalu. Informasi terbaru menyebutkan bahwa pesawat tersebut tiba melalui rute yang tidak biasa, termasuk transit di Nairobi, Kenya, sebelum mendarat di Johannesburg. Situasi ini kemudian memicu perhatian tinggi dari pemerintah, terutama karena para penumpang tidak memiliki stempel keberangkatan resmi di paspor mereka.
Menurut pihak pemerintah Afrika Selatan, proses penyelidikan melibatkan badan intelijen, Kementerian Dalam Negeri, serta Kementerian Hubungan dan Kerja Sama Internasional. Langkah ini diambil untuk memahami secara menyeluruh bagaimana rombongan warga Palestina tersebut dapat memasuki wilayah mereka tanpa kelengkapan dokumen yang umum digunakan dalam proses imigrasi. Pemerintah menilai perlu ada kejelasan mengenai titik berangkat, perjalanan udara yang dilalui, hingga alasan penempatan para penumpang di negara tersebut.
Menurut informasi resmi, para penumpang berasal dari Gaza dan tidak mengetahui tujuan akhir mereka sebelum berada di pesawat. Data menunjukkan bahwa sebagian dari mereka memiliki visa untuk negara lain seperti Kanada, Malaysia, atau Australia. Situasi ini menimbulkan pertanyaan mengenai pihak yang mengatur perjalanan tersebut dan maksud dari pengiriman mereka ke Afrika Selatan.
Pihak organisasi kemanusiaan Gift of the Givers menjadi salah satu elemen yang turut memberikan keterangan penting. Menurut pihak organisasi, para warga Palestina itu baru menyadari bahwa mereka akan menuju Afrika Selatan saat transit di Kenya. Organisasi ini kemudian menyediakan akomodasi sementara bagi para penumpang setelah mendapatkan izin dari Kementerian Dalam Negeri setempat.
Menurut pihak Gift of the Givers, opsi yang dapat ditempuh para penumpang antara lain mengajukan visa kunjungan sementara, memperpanjang izin tinggal hingga 90 hari, mendapatkan visa pelajar, atau mengajukan suaka bila negara tujuan tidak dapat menerima mereka. Dari keseluruhan jumlah penumpang, data menunjukkan bahwa 130 orang diperbolehkan tinggal di Afrika Selatan, sementara sisanya melanjutkan perjalanan ke negara lain.
Insiden serupa ternyata bukan kali pertama terjadi. Informasi terbaru menyebutkan bahwa pada akhir Oktober lalu, terdapat pesawat carter lain yang membawa 176 warga Palestina ke Afrika Selatan. Kemunculan dua insiden ini dalam waktu berdekatan menimbulkan dugaan adanya pola tertentu yang berkaitan dengan perpindahan warga Gaza ke negara-negara lain.
Menurut pihak yang dekat dengan proses investigasi, sejumlah organisasi diduga terlibat dalam pengaturan perjalanan ini. Informasi dari berbagai laporan menyebutkan adanya kelompok yang menyediakan dana sekitar USD 2.000 untuk warga Palestina agar bersedia naik penerbangan tertentu. Jika dikonversi ke Rupiah (IDR), jumlah tersebut setara dengan sekitar Rp 32 juta.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Jalan kaki dikenal sebagai aktivitas fisik sederhana yang mudah dilakukan siapa saja. Namun muncul pertanyaan, berapa sebenarnya jumlah langkah kaki...
Hipertensi atau tekanan darah tinggi selama ini identik dengan penyakit orang tua. Namun kenyataannya, kondisi ini kini semakin banyak ditemukan...