Patrick Walujo Mundur dari GoTo, Hans Patuwo Dipilih Sebagai CEO Baru
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) mengumumkan perubahan signifikan dalam struktur kepemimpinan perusahaan. Patrick Walujo menyatakan akan mundur dari jabatan...
Read more
Masyarakat Baja Konstruksi Indonesia atau Indonesian Society of Steel Construction (ISSC) kembali menyuarakan keresahan terkait kondisi industri baja dalam negeri yang tertekan oleh meningkatnya produk impor. Menurut Ketua Umum ISSC, Budi Harta Winata, masuknya baja konstruksi siap pasang dari China dan Vietnam terus menguasai pasar domestik dan menggerus kapasitas pelaku usaha nasional.
Menurut Budi, pasar baja konstruksi domestik kini dikuasai produk jadi impor yang mencapai sekitar 1 juta ton pada tahun ini. Ia menjelaskan bahwa kondisi tersebut mempersempit ruang usaha pabrikan nasional, dari skala industri besar hingga bengkel konstruksi baja. “Dulu industri ini dilindungi pak, sekarang, impor baja konstruksi siap pasang sudah masuk hingga 1 juta ton tahun ini,” kata Budi, Ketua Umum ISSC.
Budi juga menyoroti dampak langsung pada tenaga kerja. Ia mencontohkan perusahaannya yang biasanya membutuhkan 20.000 ton produksi untuk menghidupi sekitar 1.000 karyawan. Dengan pasar yang dikuasai impor, jumlah tenaga kerja itu kini menyusut drastis. “Dulu kami menghidupi 1.000 karyawan, sekarang tinggal 70 orang,” ujarnya.
Menurut penjelasannya, banyak pembangunan seperti gudang, pabrik, hingga pusat perbelanjaan kini menggunakan baja impor. Padahal sebelumnya pekerjaan tersebut dikerjakan industri dalam negeri. Kebijakan bea masuk nol persen untuk produk baja jadi dari China dan Vietnam disebut menjadi penyebab utama tertekannya industri lokal.
Budi menilai tidak adanya instrumen fiskal yang setara bagi pelaku lokal menciptakan ketimpangan persaingan. Hal ini berdampak pada penurunan utilisasi pabrik, ancaman pemutusan hubungan kerja, dan melemahnya rantai pasok industri pendukung. “Level playing field hilang. Ini bukan soal proteksi, ini soal keadilan dan keberlanjutan industri strategis bangsa,” tegasnya.
Ia menyampaikan kesiapannya bekerja sama dengan pemerintah untuk menyerahkan laporan lengkap mengenai kondisi industri baja nasional. Budi juga mendesak pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan untuk segera menutup keran impor baja. “Kami mendukung pemerintah menangkap dan menyetop impor baja,” ujarnya.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Jalan kaki dikenal sebagai aktivitas fisik sederhana yang mudah dilakukan siapa saja. Namun muncul pertanyaan, berapa sebenarnya jumlah langkah kaki...
Hipertensi atau tekanan darah tinggi selama ini identik dengan penyakit orang tua. Namun kenyataannya, kondisi ini kini semakin banyak ditemukan...