Prediksi Elon Musk: Uang dan Gaji Bisa Hilang di Masa Depan
Orang terkaya di dunia sekaligus CEO SpaceX, Elon Musk, kembali melontarkan pandangan futuristik yang memicu perdebatan global. Kali ini, Musk...
Read more
Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) terus membawa perubahan besar dalam berbagai industri, termasuk dunia kerja. Seiring kemampuan AI yang makin berkembang, sejumlah profesi kini dinilai berada dalam posisi berisiko tinggi.
Menurut laporan terbaru dari Microsoft, puluhan jenis pekerjaan berpotensi tergantikan oleh sistem berbasis AI. Temuan ini berdasarkan analisis terhadap 200.000 percakapan anonim pengguna chatbot di Amerika Serikat antara Januari hingga September 2025. Setiap profesi diberi skor berdasarkan tingkat paparan terhadap teknologi AI, dengan skor maksimum 0,50 yang menandakan tingkat risiko tertinggi.
Berdasarkan hasil studi tersebut, pekerjaan yang berkaitan dengan penulisan, penerjemahan, dan layanan pelanggan termasuk yang paling terancam. AI dinilai mampu melakukan banyak aktivitas serupa dengan manusia, seperti menulis, mengumpulkan informasi, memberi nasihat, hingga mengajar.
“Kami menemukan bahwa aktivitas kerja paling umum yang membutuhkan bantuan AI adalah pengumpulan informasi dan penulisan, sementara aktivitas paling umum yang dilakukan AI sendiri adalah penyediaan informasi dan bantuan, penulisan, pengajaran, dan pemberian nasihat,” tulis para peneliti dalam laporan tersebut, dikutip dari CNBC.
Walaupun demikian, laporan tersebut menegaskan bahwa tujuan riset ini bukan untuk menunjukkan bahwa AI akan sepenuhnya menggantikan tenaga manusia. Sebaliknya, AI menciptakan persaingan baru dalam dunia kerja.
Karyawan di berbagai bidang kini dituntut untuk lebih adaptif terhadap teknologi dan memanfaatkan kemampuan AI sebagai alat bantu. Mereka yang mampu beradaptasi dengan cepat justru bisa mendapatkan peluang baru.
“Anda harus mempelajari semua yang Anda bisa tentang perangkat AI dan bagaimana Anda dapat memanfaatkannya untuk menguntungkan perusahaan Anda,” kata Jensen Huang, pendiri sekaligus CEO Nvidia.
Menurut Huang, dampak AI terhadap pekerjaan akan terasa di hampir semua sektor, tanpa terkecuali. Oleh karena itu, pekerja perlu memahami bagaimana teknologi ini dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Robert E. Siegel, dosen bisnis di Universitas Stanford. Ia menilai kehadiran AI seharusnya tidak dianggap sebagai ancaman, tetapi sebagai momentum untuk berkembang.
“Revolusi AI itu nyata, dan alih-alih takut, kita seharusnya melihatnya sebagai peluang untuk berevolusi dan berkembang,” ujarnya.
Berdasarkan hasil analisis Microsoft dan data dari Visual Capitalist, berikut daftar pekerjaan yang dinilai paling tidak aman karena dampak langsung dari kemajuan AI:
Penerjemah dan Juru Bahasa – Skor 0,49
Sejarawan – Skor 0,48
Petugas Penumpang – Skor 0,47
Perwakilan Penjualan Layanan – Skor 0,46
Penulis dan Pengarang – Skor 0,45
Pemrogram Alat Pengontrol Numerik Komputer (CNC) – Skor 0,44
Perwakilan Layanan Pelanggan – Skor 0,44
Operator Telepon – Skor 0,42
Pendidik Manajemen Pertanian dan Rumah – Skor 0,41
Penyiar Siaran dan DJ Radio – Skor 0,41
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Jalan kaki dikenal sebagai aktivitas fisik sederhana yang mudah dilakukan siapa saja. Namun muncul pertanyaan, berapa sebenarnya jumlah langkah kaki...
Hipertensi atau tekanan darah tinggi selama ini identik dengan penyakit orang tua. Namun kenyataannya, kondisi ini kini semakin banyak ditemukan...