Mpok Alpa Meninggal, Isu Royalti Lagu Tiba-tiba Ramai Lagi

Kisah Mpok Alpa: Viral, Tahan Rasa, dan Akhir Kisah yang Menyentuh

Senin pekan lalu, jagat hiburan Tanah Air berduka atas kepergian Mpok Alpa—siapa sangka, di balik tawa dan lawakannya, ada perjuangan emosional yang selama ini ia sembunyikan. Diketahui bahwa ia mengembuskan napas terakhir di usia 38 tahun, Jumat pagi, 15 Agustus 2025, setelah bertahun-tahun diam-diam berjuang melawan kanker payudara. Alt-nya kota Jakarta senyap, tapi hati publik dan kolega penuh haru.

Nama lahirnya adalah Nina Carolina, seorang penyanyi dangdut yang dulu sempat manggung sejak kelas 6 SD dan bahkan tampil bersama Elvy Sukaesih. Namun, yang membuatnya benar-benar dikenal luas adalah video curhatnya yang viral sekitar tahun 2018—dengan logat Betawi yang khas ia bilang, “ajak nape ke emol bang…”—yang sukses bikin netizen ngakak sekaligus gemas. Dari situ muncul julukan Mpok Alpa dan panggung hiburan mulai terbuka lebar baginya.

Lewat FYP Trans7, Raffi Ahmad dan Irfan Hakim menyampaikan kabar kepergiannya dengan haru. Raffi, yang sempat menangis, menyebut:

“Selama ini dia nggak mau ngerepotin, jadi selalu ngerahasiain kankernya.
Irfan Hakim juga mengenang betapa profesionalnya Mpok Alpa—meski sedang terapi dan sakit, saat kamera menyala ia selalu tetap tampil ceria.

Menurut sang suami, Aji Darmaji, gejala pertama mulai muncul setelah melahirkannya anak kembar. Awalnya dianggap kantung susu, tapi akhirnya terungkap sebagai kanker payudara stadium 1 lewat biopsi—sayangnya sel kanker berkembang cepat meski sudah mulai kemoterapi, bahkan menyebar ke organ paru—sehingga dia akhirnya tutup usia.

Di sisi lain, keluarga merasa kehilangan amat dalam. Anak-anaknya, termasuk dua bayi kembar yang masih belum genap setahun, serta seluruh kerabat dan rekan—seperti Ayu Ting Ting, Raffi, hingga masyarakat—banyak yang hadir melayat dan meneteskan air mata.

Lalu Kenapa Tiba-Tiba Isu Royalti Lagu Ikutan Ramai?

Di tengah kabar duka ini, satu isu yang sebenarnya berbeda malah ikut mencuri perhatian: isu royalti musik yang berhembus kembali ramai. Mulai dari pengusaha kafe, hotel, even orang yang mau nikah pun ikutan pusing—karena soal royalti lagu.

Polemik ini bukan tanpa alasan. Banyak tempat usaha yang meninggalkan musik di tempatnya—ada yang memilih membayar, ada pula yang bahkan mematikan musik sama sekali demi menghindari tagihan royalti. Di sisi lain, mal-mal besar termasuk cukup tertib dalam membayar—seperti Kompas Square yang pernah mendapat penghargaan dari Menkum sebagai pelaku usaha paling aktif membayar royalti.

Pemerintah lewat Menkum Supratman Agtas meminta agar konflik ini tidak dibawa ke ranah pidana—alih-alih, disarankan untuk diselesaikan lewat mediasi. Dan memang, sebagian sudah mulai duduk bareng bicara.

Keluhan juga disuarakan oleh PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia), yang angkat bicara soal transparansi tagihan dan beban royalti yang mereka hadapi.

Mpok Alpa Meninggal, Isu Royalti Lagu Tiba-tiba Ramai Lagi

Membaca Dua Peta Kisah: Kepergian dan Isu Royalti

Keduanya, meski berbeda ranah—sosial-emosional dan legal-komersial—tetap mencerminkan bagaimana industri hiburan dan masyarakat terkoneksi: kehilangan artis beloved seperti Mpok Alpa mencair dalam duka, sementara polemik royalti mengingatkan kita akan pentingnya aturan adil bagi pencipta lagu dan pelaku usaha.