Berapa Jumlah Langkah Jalan Kaki yang Ideal Agar Tetap Fit Setiap Hari
Jalan kaki dikenal sebagai aktivitas fisik sederhana yang mudah dilakukan siapa saja. Namun muncul pertanyaan, berapa sebenarnya jumlah langkah kaki...
Read more
Kolesterol masih menjadi salah satu faktor risiko tersembunyi yang berkaitan dengan penyakit jantung. Selain pola makan dan aktivitas fisik harian, sejumlah kebiasaan pagi ternyata dapat memengaruhi peningkatan kolesterol jahat atau LDL. Informasi ini juga sejalan dengan pemetaan gaya hidup pagi yang dipublikasikan melalui penelitian kesehatan internasional.
Sebagian orang memilih tidak sarapan karena merasa tidak sempat atau sedang mencoba mengurangi asupan harian. Namun, kebiasaan ini dapat berdampak buruk pada kolesterol. Berdasarkan temuan dari beberapa studi yang dikutip melalui lembaga riset kesehatan, melewatkan sarapan terbukti berkaitan dengan meningkatnya kadar kolesterol total dan LDL. Pada kelompok dengan berat badan berlebih, kebiasaan tidak makan pagi selama beberapa minggu memicu kenaikan kolesterol lebih signifikan dibanding mereka yang sarapan secara teratur.
Selain itu, pemilihan makanan pagi juga berperan besar. Mengonsumsi hidangan dengan kandungan lemak jenuh atau lemak trans—seperti daging olahan, makanan gorengan, kue kering, atau pastry—dapat meningkatkan kolesterol jahat. Menurut sejumlah penelitian, pola sarapan tinggi lemak tersebut meningkatkan risiko gangguan lipid sekaligus menghambat upaya menjaga kesehatan jantung jangka panjang.
Kebiasaan lain yang perlu dihindari yaitu konsumsi camilan berkalori tinggi di pagi hari. Pilihan seperti karbohidrat olahan dan makanan digoreng dapat memicu lonjakan gula darah dan trigliserida. Jika dilakukan secara rutin, pola ini memengaruhi metabolisme lemak serta meningkatkan resistensi insulin, yang pada akhirnya berdampak pada tingginya kolesterol jahat.
Aktivitas fisik ringan di pagi hari memiliki peran penting dalam menjaga profil lipid tetap stabil. Berdasarkan data dari penelitian metabolisme, olahraga pagi dapat membantu tubuh menangkal produksi kolesterol berlebih pada malam hari. Aktivitas seperti berjalan kaki, peregangan, atau olahraga singkat terbukti mampu meningkatkan kolesterol baik atau HDL, yang berfungsi menjaga kesehatan pembuluh darah.
Stres juga menjadi faktor yang sering diabaikan. Kortisol sebagai hormon stres sebenarnya berada pada titik tertinggi di pagi hari. Ketika seseorang memulai hari dengan terburu-buru, tekanan pekerjaan, atau suasana emosional yang tidak stabil, kadar kortisol dapat meningkat lebih jauh. Menurut studi yang membahas hubungan stres dan metabolisme lipid, kondisi tersebut berpotensi menaikkan kadar LDL dan memicu peradangan dalam tubuh.
Selain stres, kualitas tidur turut memengaruhi regulasi kolesterol. Pola tidur yang tidak konsisten, tidur larut, atau kurang tidur mengganggu ritme sirkadian yang mengatur produksi kolesterol oleh hati. Berdasarkan temuan akademis, tidur yang buruk berkaitan dengan meningkatnya kolesterol jahat dan menurunnya kolesterol baik. Ritme sirkadian yang terganggu juga sering berkaitan dengan pola bangun yang tidak teratur. Bangun terlalu siang atau tidak memiliki jam bangun rutin dapat memicu ketidakseimbangan metabolisme yang berdampak pada pengelolaan kolesterol.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Jalan kaki dikenal sebagai aktivitas fisik sederhana yang mudah dilakukan siapa saja. Namun muncul pertanyaan, berapa sebenarnya jumlah langkah kaki...
Hipertensi atau tekanan darah tinggi selama ini identik dengan penyakit orang tua. Namun kenyataannya, kondisi ini kini semakin banyak ditemukan...