Jenis Penyakit Lambung yang Sering Terjadi dan Tips Menjaganya Tetap Sehat

Kenali Gangguan Lambung dan Cara Efektif Menjaganya Tetap Sehat

Lambung merupakan organ penting dalam sistem pencernaan manusia yang berfungsi mencerna makanan dengan bantuan asam dan enzim. Namun, organ ini sangat rentan mengalami gangguan akibat pola makan tidak teratur, stres berlebihan, hingga gaya hidup yang tidak sehat.

Menurut data dari berbagai sumber kesehatan, penyakit lambung menjadi salah satu masalah yang paling sering dialami masyarakat di segala usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Beberapa gangguan bahkan dapat menimbulkan komplikasi serius jika diabaikan terlalu lama.

Berikut penjelasan mengenai beberapa penyakit lambung yang paling umum, gejalanya, serta cara mencegahnya agar sistem pencernaan tetap sehat.

1. Gastritis atau Radang Lambung

Gastritis adalah kondisi peradangan pada dinding lambung yang umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori, konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), atau kebiasaan makan yang tidak teratur.

Menurut buku Mengenal Penyakit Organ Cerna: Gastritis (Penyakit Maag), gejala umum gastritis meliputi nyeri di ulu hati, mual, muntah, kembung, serta kehilangan nafsu makan.

Untuk mencegah gastritis, disarankan menghindari makanan pedas, asam, minuman berkafein, dan alkohol, karena dapat memperburuk iritasi pada dinding lambung. Selain itu, menjaga jadwal makan yang teratur juga penting untuk menjaga kestabilan produksi asam lambung.

2. Maag atau Dispepsia

Maag merupakan gangguan pencernaan yang ditandai rasa tidak nyaman atau nyeri di area lambung. Kondisi ini sering muncul karena peningkatan asam lambung, stres, atau kebiasaan melewatkan waktu makan.

Gejalanya antara lain rasa perih di ulu hati, sering bersendawa, perut terasa penuh, dan mudah kembung.

Untuk menghindarinya, para ahli kesehatan menyarankan makan dalam porsi kecil namun sering, serta menghindari makanan yang dapat memicu peningkatan asam lambung seperti makanan berminyak dan bersantan.

3. Tukak Lambung (Ulkus Peptikum)

Tukak lambung terjadi ketika lapisan pelindung lambung mengalami kerusakan dan terbentuk luka terbuka akibat paparan asam lambung berlebih.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi H. pylori atau penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka panjang. Menurut keterangan medis, gejala yang sering muncul meliputi nyeri hebat di perut bagian atas, mual, muntah darah, serta tinja berwarna hitam.

Penanganan biasanya dilakukan dengan pemberian antibiotik dan obat penurun asam lambung di bawah pengawasan dokter.

4. GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease

GERD merupakan penyakit yang terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan secara berulang. Berdasarkan penjelasan dalam buku A to Z Penyakit GERD: Pertolongan Pertama Mengenal dan Menuntaskan GERD, gejalanya kerap mirip dengan penyakit jantung.

Namun, perbedaan utamanya adalah nyeri pada GERD disertai sensasi terbakar di dada (heartburn) dan rasa asam di mulut.

Penyebabnya dapat berasal dari kelebihan berat badan, kebiasaan berbaring setelah makan, atau konsumsi kafein berlebihan. Cara terbaik untuk mencegah GERD adalah menjaga berat badan ideal, tidak makan sebelum tidur, serta mengurangi makanan berlemak dan minuman bersoda.

5. Gastroparesis

Gastroparesis adalah kondisi ketika lambung tidak mampu mengosongkan isinya secara normal akibat gangguan pada saraf yang mengontrol pergerakan lambung.

Penyebab umum dari gangguan ini antara lain diabetes, efek samping obat tertentu, atau kerusakan saraf vagus. Gejala yang sering muncul meliputi perut terasa penuh, cepat kenyang, mual, dan muntah setelah makan.

Untuk mengatasi gastroparesis, dokter biasanya menyarankan perubahan pola makan menjadi porsi kecil namun lebih sering, serta penggunaan obat sesuai resep medis.