Film Dead to Rights Jadi Perwakilan Cina di Oscar Internasional

Dead to Rights, drama sejarah yang menggambarkan Peristiwa Nanjing, diajukan Cina sebagai kandidat internasional di Oscar 2026. Foto: China Daily

Pemerintah perfilman Cina telah mengumumkan bahwa film Dead to Rights karya sutradara Shen Ao akan menjadi entri resmi negara tersebut di kategori Best International Feature Film untuk Penghargaan Akademi ke-98. (Versi Variety)
Film ini mengangkat kisah berlatar peristiwa Nanjing Massacre (Penyerbuan Nanjing oleh militer Jepang) dan dipilih karena relevansi tematik dan kualitas produksi.

Dalam pengumuman resmi, film ini digadang-gadang sebagai representasi penting bagi sinema Cina dalam kompetisi global.

Sinopsis & Tema Inti Film

Dead to Rights (judul asli Mandarin: 南京照相馆 / Nanjing Photo Studio) menceritakan kisah sekelompok warga sipil yang mencari perlindungan di sebuah studio foto di tengah kekacauan militer. Mereka kemudian menemukan bukti-bukti kejahatan perang melalui negatif film dan dokumen yang dikembangkan dalam studio tersebut

Film ini ditulis bersama oleh Shen Ao, Zhang Ke, dan Xu Luyang
Pemeran utama melibatkan aktor seperti Liu Haoran (sebagai A Chang), Wang Chuanjun, Gao Ye, Wang Xiao, dan beberapa nama lainnya

Prestasi Domestik & Respons Penonton

Sejak perilisannya di Cina pada 25 Juli 2025, film ini mendapat sambutan komersial yang sangat kuat. Dalam waktu 61 hari, pendapatan box office film ini melampaui ¥3 miliar (sekitar US$420 juta) menurut laporan media industri Cina

Sebagai film dengan tema sejarah dan konflik, Dead to Rights berhasil menarik perhatian publik karena keberanian mengambil materi yang sensitif sekaligus mengemasnya dalam narasi dramatis dan visual yang kuat

Di pasar luar negeri, eksposur film ini relatif terbatas—jumlah layar tayang di Amerika Utara misalnya, jauh lebih sedikit dibandingkan film blockbuster umum—meskipun rata-rata pendapatan per layar menunjukkan performa yang cukup menjanjikan

Alasan Pemilihan Film & Harapan

Banyak pengamat melihat keputusan Cina memilih Dead to Rights sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi sinema sejarah mereka di panggung internasional. Dengan latar peristiwa nyata dan tema kemanusiaan, film ini menawarkan peluang untuk menarik perhatian juri internasional di Oscar.

Pilihan ini juga dianggap mencerminkan keyakinan bahwa film dengan muatan historis dan keadilan dapat bersaing dalam panggung global, bukan hanya film hiburan ringan.

Tantangan & Harapan di Oscar

Meskipun film telah dipilih resmi sebagai entri, tantangan besar tetap menanti:

  1. Kompetisi Ketat
    Tahun demi tahun, banyak negara mengirim film dengan kualitas tinggi dan keunikan tema. Dead to Rights harus bersaing dengan berbagai produksi internasional yang juga unggul dari aspek naratif, teknis, dan artistik.

  2. Penerimaan Global
    Film bertema sejarah nasional terkadang kurang dikenal atau kurang mendapat sorotan di penonton internasional, terutama bila konteks lokalnya sulit dicerna oleh penonton luar.

  3. Penayangan & Distribusi Internasional
    Untuk menjangkau juri dan audiens global, film harus tersedia dan ditayangkan secara memadai di festival atau layar internasional—hal yang tidak selalu mudah bagi film asing.

  4. Sensitivitas Politik & Narasi
    Topik perang dan penyerangan pada masa konflik selalu punya muatan emosional dan politis. Cara penyajian kisah, penafsiran sejarah, serta sikap penonton dan kritikus terhadap representasi tersebut bisa mempengaruhi penilaian.

Baca Juga:  Peringatan Keras MAPPA: Bocorin Film Chainsaw Man Bisa Berujung Penjara

Posisi Dead to Rights dalam Sejarah Entri Cina

Dalam daftar entri film Cina untuk Oscar internasional, Dead to Rights menjadi pilihan resmi Cina untuk tahun ini. Sebelumnya, Cina pernah mengirim film-film seperti Leap, Cliff Walkers, Nice View, dan lain sebagainya dalam beberapa tahun terakhir

Beberapa entri Cina sebelumnya tidak berhasil masuk nominasi Oscar, tapi langkah pengajuan tetap punya nilai diplomasi budaya dan promosi sinema nasional

Reaksi Industri & Media

Media hiburan dan publik domestik melihat pemilihan ini sebagai pengakuan atas kualitas dan ambisi film Dead to Rights. Banyak diskursus muncul mengenai bagaimana film-film sejarah Cina mulai menembus pasar global dengan memanfaatkan kekayaan materi sejarah dalam narasi yang emosional dan kuat.

Sementara itu, industri perfilman internasional juga tengah mengamati bagaimana film ini akan bersaing di festival dan pasar global, serta bagaimana tanggapan juri dan penonton terhadap pendekatan visual dan cerita yang diangkat.

Kesempatan dan Potensi Pengaruh

Jika Dead to Rights berhasil mendapat nominasi atau penghargaan internasional, dampaknya bisa signifikan:

  • Meningkatkan visibilitas sinema Cina di mata dunia.

  • Memacu produksi film lokal yang berani mengambil topik sejarah dan konflik.

  • Memperluas distribusi dan penonton global untuk film-film sejenis.

Film ini bisa menjadi katalisator bagi dialog budaya dan sejarah antar negara, serta memperkuat posisi film Cina dalam arus globalisasi perfilman.

Sumber: Variety
Referensi tambahan: Wikipedia
Referensi tambahan: Pandaily

BERITA VIRALHARI INI

Tren Media News

32 subscribers • 39 videos • 6,640 views

TrenMedia.co.id, sebuah portal informasi digital yang hadir untuk menyajikan berita, artikel, dan tren terbaru. Kami percaya bahwa informasi yang tepat, akurat, dan relevan adalah kunci untuk membuka wawasan masyarakat di era serba cepat ini.

01:19

Karyawan Gudang Garam Ceritakan 14 Tahun Perjalanan Sebelum PHK Massal

00:42

Turis Asing Cedera Parah Saat Jogging di Pantai Kuta #PantaiKuta...

00:58

Detik Detik Mobil Elf Terguling di Pemalang #Kecelakaan #CCTV #BeritaViral

00:15

Perselisihan Sengit! Emak Emak vs Remaja Motor #EmakEmak#PengendaraMotor#BeritaViral

01:26

Ricuh di Bintaro! Petugas Keamanan Ribut dengan Pedagang #BeritaViral #PedagangKerupuk

01:10

Miris! SDN Tegal Benteng di Bogor Nyaris Roboh #ViralVideo #SDNTegalBenteng

00:20

Aksi Penjarahan Kursi Roda di Grobogan, Pelaku Kini Jalani Pembinaan

00:42

Pria Berjaket Ojol Berlarian di Atas KRL di Stasiun Cikini,...

01:09

Pria Berbaju Merah Tertangkap Basah Bakar Fasilitas Umum di Tol...

00:58

Aksi Aliansi Perempuan di DPR Ditutup Doa & Cap Tangan,...

02:14

Kamera Pintar Awasi Kendaraan yang Nunggak Pajak dan Belum Uji...

02:30

GeoSpy: Alat AI yang Bisa Kejar Lokasi Foto Cuma dari...

02:30

GeoSpy: Alat AI yang Bisa Kejar Lokasi Foto Cuma dari...

00:33

Viral, Peserta Demo Sibuk Cuci Muka & Gosok Gigi di...

03:00

Waspada, 2,5 Miliar Pengguna Gmail Terancam Phishing Usai Data Bocor

03:01

Waspada, 2,5 Miliar Pengguna Gmail Terancam Phishing Usai Data Bocor

02:10

Waspadai Modus QR Code Berbahaya Bukan Sekadar Scan Biasa

02:10

Waspadai Modus QR Code Berbahaya: Bukan Sekadar Scan Biasa

02:09

Personel Marinir Dikerahkan untuk Menenangkan Demo di Mako Brimob Kwitang

01:36

Presiden Prabowo Sampaikan Belasungkawa dan Instruksikan Pengusutan Tuntas Insiden Demonstrasi

01:01

Pelajar Tanggamus Nekat Melintasi Jembatan Rusak, Demi Tetap Bisa ke...

01:03

Ribuan Ojol Mengiringi Pemakaman Affan Kurniawan ke TPU Karet Bivak

01:59

Kapolri Minta Maaf Usai Rantis Brimob Tabrak Ojol, Penanganan Resmi...

00:58

Viral Video Geber Motor, Siswa SMAN 1 Kampak Demo, Tuntut...

00:21

Drone PBAK UIN SATU Tulungagung 2025 Tabrak Dosen, Video Viral...

01:00

Petugas Damkar Palabuhanratu Viral, Padamkan Kebakaran Motor Sambil Pakai Daster

01:17

Kreator Malaysia Dikecam Usai Beri Nasi Tulang Ayam ke Tunawisma...

01:01

Pengunjung dan Karyawan Mie Gacoan Kompak Halangi Polisi, Lindungi Pendemo...

00:40

Ular Tertangkap Kamera Menempel di Roda Bus TransJakarta, Bikin Warganet...

00:37

GeoSpy: Alat AI yang Bisa Kejar Lokasi Foto Cuma dari...

BERITATERKAIT

REKOMENDASIUNTUKMU

BERITATERBARU

INSTAGRAMREELS