Desakan Menguat, Pemerintah Diminta Hentikan dan Evaluasi Total Program Makan Bergizi Gratis

(Sumber: Getty Images/NurPhoto Via BBC)
(Sumber: Getty Images/NurPhoto Via BBC)

Program makan bergizi gratis (MBG) yang digagas pemerintah sebagai upaya peningkatan gizi anak sekolah kini tengah menjadi sorotan tajam publik. Alih-alih menuai pujian, program ini justru memantik kritik keras dari berbagai kalangan setelah muncul rentetan kasus keracunan massal di sejumlah daerah dalam beberapa pekan terakhir.

Kritik datang dari berbagai arah, mulai dari koalisi masyarakat sipil hingga Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Beberapa pihak menilai program ini perlu dihentikan sementara waktu agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi masyarakat. Sebagian lainnya menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola program yang dianggap masih jauh dari ideal.

Lonjakan Kasus Keracunan

Salah satu yang paling menyita perhatian publik adalah kasus di Kabupaten Bandung Barat. Bupati Jeje Ritchie Ismail langsung menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) setelah ratusan siswa dilaporkan keracunan usai mengonsumsi makanan dari program MBG. Langkah ini diambil agar penanganan dapat dilakukan secara cepat, menyeluruh, dan terkoordinasi lintas sektor.

“Jadi sekarang juga kita sudah menetapkan statusnya KLB, kejadian luar biasa, supaya penanganannya lebih cepat dan lebih menyeluruh,” ungkap Jeje dalam keterangannya kepada awak media.

Lonjakan kasus keracunan tidak hanya terjadi di Bandung Barat. Data dari Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) yang disampaikan dalam rapat Komisi IX DPR menunjukkan tren peningkatan signifikan. Pada 14 September tercatat 5.360 kasus keracunan siswa, sementara per 21 September jumlahnya melonjak menjadi 6.452 kasus. Artinya, hanya dalam sepekan ada tambahan 1.092 kasus baru.

Provinsi dengan Kasus Keracunan Tertinggi

Lima provinsi tercatat mengalami kasus keracunan MBG dengan angka tertinggi. Jawa Barat berada di urutan pertama dengan 2.012 kasus. Daerah Istimewa Yogyakarta menyusul dengan 1.047 kasus, disusul Jawa Tengah 722 kasus, Bengkulu 539 kasus, dan Sulawesi Tengah dengan 446 kasus.

Angka tersebut mencerminkan bahwa persoalan tidak terjadi secara sporadis, melainkan sistematis. Banyak pihak menduga bahwa akar masalahnya bukan sekadar pada proses distribusi makanan, tetapi juga tata kelola program yang dinilai kurang matang.

Kritik dari Koalisi Masyarakat Sipil

Koalisi Kawal MBG, yang beranggotakan sejumlah organisasi masyarakat sipil, mendesak pemerintah menghentikan sementara pelaksanaan program. Mereka menilai penghentian sementara adalah langkah krusial sebelum melakukan evaluasi total.

Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Eva Nurcahyani, menegaskan bahwa program MBG harus dihentikan dulu agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi masyarakat. Ia menilai tata kelola program selama ini buruk dan minim akuntabilitas.

“Pemerintah harus segera menghentikan pelaksanaan MBG agar tidak terus menimbulkan kerugian lebih besar bagi masyarakat,” kata Eva di kantor ICW, Jakarta.

Menurutnya, dengan jumlah kasus keracunan yang terus meningkat, sulit membayangkan program ini bisa berjalan sesuai tujuan awal tanpa adanya pembenahan mendasar.

Sikap Tegas dari DPR

Ketua DPR RI, Puan Maharani, juga angkat suara. Ia meminta pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program MBG. Menurut Puan, evaluasi tidak boleh dilakukan dengan saling menyalahkan, melainkan harus menjadi tanggung jawab bersama seluruh pihak terkait.

“Evaluasi itu harus dilakukan secara total. Jangan saling menyalahkan, tapi kita evaluasi bersama sehingga jangan terulang kembali,” ujar Puan usai memimpin rapat paripurna DPR.

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED