AS Kirim Pasukan ke Israel, Awasi Gencatan Senjata Hamas-Israel

200 pasukan Amerika Serikat tiba di Israel untuk memantau gencatan senjata Gaza dan mendukung distribusi bantuan kemanusiaan. (Foto: ANTARA/Xinhua/Chen Junqing.)
200 pasukan Amerika Serikat tiba di Israel untuk memantau gencatan senjata Gaza dan mendukung distribusi bantuan kemanusiaan. (Foto: ANTARA/Xinhua/Chen Junqing.)

200 pasukan Amerika Serikat tiba di Israel untuk memantau gencatan senjata Gaza dan mendukung distribusi bantuan kemanusiaan

Pasukan Amerika Serikat resmi tiba di Israel pada saat gencatan senjata fase pertama di Gaza mulai diberlakukan sejak Kamis (9/10). Langkah ini disebut sebagai bagian dari upaya pembentukan pusat koordinasi sipil-militer antara kedua negara.

Seorang pejabat Amerika Serikat, dikutip dari CNN, menyebutkan bahwa kehadiran pasukan ini bertujuan untuk mendukung implementasi kesepakatan gencatan senjata yang baru dimulai tersebut. Sekitar 200 tentara AS dikabarkan akan ditempatkan langsung di Israel sebagai pengawas pelaksanaan perjanjian itu.

Detail Perjanjian Gencatan Senjata Antara Israel dan Hamas

Israel dan Hamas secara resmi menyepakati perjanjian gencatan senjata fase pertama pada Rabu (8/10), dan mulai berlaku sehari kemudian, Kamis pukul 12.00 waktu setempat.
Kesepakatan tersebut mencakup beberapa poin penting, di antaranya:

  1. Pertukaran tahanan dan sandera.

  2. Penarikan sebagian pasukan Israel dari Jalur Gaza.

  3. Pemberian izin bagi lebih banyak bantuan kemanusiaan untuk masuk ke Gaza.

Dalam perjanjian itu, disebutkan bahwa sebagian pasukan Israel wajib ditarik dalam waktu 24 jam setelah kesepakatan mulai berlaku. Sementara para sandera diperkirakan akan diserahkan sebelum 13 Oktober pukul 12.00 waktu Israel.

Pertukaran Tahanan dan Permintaan Hamas

Sebagai bagian dari perjanjian ini, hampir 2.000 tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel akan dibebaskan. Hamas juga menuntut agar pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengembalikan jenazah dua tokoh penting, yaitu Yahya Sinwar dan Mohammed Sinwar, yang disebut-sebut disembunyikan oleh pihak Israel.

Langkah pertukaran ini dianggap sebagai upaya penting untuk menurunkan ketegangan dan membuka jalur diplomasi di kawasan Timur Tengah yang selama setahun terakhir terus memanas.

Kehadiran Pasukan AS: Dukungan atau Pengawasan?

Masuknya ratusan pasukan AS ke Israel menimbulkan beragam tafsir di kalangan analis internasional. Beberapa pihak menilai langkah ini menunjukkan dukungan strategis Washington terhadap sekutunya di Timur Tengah, sementara yang lain menganggapnya sebagai langkah pengawasan demi memastikan perjanjian berjalan sesuai kesepakatan.

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED