Berapa Jumlah Langkah Jalan Kaki yang Ideal Agar Tetap Fit Setiap Hari
Jalan kaki dikenal sebagai aktivitas fisik sederhana yang mudah dilakukan siapa saja. Namun muncul pertanyaan, berapa sebenarnya jumlah langkah kaki...
Read more
Penyakit gagal ginjal kronis kini menjadi salah satu ancaman kesehatan global yang semakin sulit diabaikan. Berdasarkan analisis besar yang dirilis dalam laporan Global Burden of Disease oleh Institute for Health Metrics and Evaluation, kondisi ini telah melonjak menjadi penyebab kematian ke-9 dunia pada 2023 dan menewaskan hampir 1,5 juta orang di seluruh dunia. Studi tersebut mengungkapkan bahwa lebih dari 788 juta orang dewasa hidup dengan gangguan fungsi ginjal, jumlah yang meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tiga dekade lalu.
Peningkatan ini bukan sekadar data statistik, tetapi menggambarkan epidemi senyap yang menyebar luas di negara maju hingga berkembang. Menurut analisis global, wilayah Afrika Utara, Timur Tengah, dan Asia Selatan menjadi kawasan dengan prevalensi tertinggi, dengan sekitar 16 persen populasi dewasa mengalami penurunan fungsi ginjal. Sementara itu, negara berpenduduk besar seperti China dan India tercatat menyumbang jumlah pengidap terbanyak.
Temuan lain yang mendapat perhatian para peneliti ialah hubungan kuat antara penyakit ginjal kronis dengan masalah jantung. Berdasarkan data pemantauan kesehatan global, gangguan ginjal berkontribusi terhadap 11,5 persen kematian akibat penyakit kardiovaskular. Artinya, kerusakan ginjal tidak hanya berpengaruh pada sistem penyaringan limbah, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
Selama tiga dekade terakhir, beban penyakit ginjal kronis terus meningkat secara stabil. Menurut laporan ilmiah yang dirangkum dari sumber medis internasional, faktor risikonya bersifat bertumpuk dan saling memengaruhi. Faktor metabolik menjadi pemicu paling dominan. Kondisi seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas dapat merusak struktur penyaring ginjal secara perlahan sehingga menurunkan kemampuan organ tersebut dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Selain itu, faktor usia juga berperan besar. Seiring bertambahnya usia, fungsi penyaringan ginjal menurun secara alami, sehingga risiko gangguan pun meningkat. Di banyak negara, sistem kesehatan yang tidak merata turut memperparah beban penyakit. Minimnya akses terhadap skrining rutin membuat banyak kasus baru muncul ketika penyakit sudah berada pada stadium lanjut.
Data epidemiologi mencatat bahwa prevalensi gagal ginjal kronis berdasarkan usia mencapai 14,2 persen. Artinya, lebih dari 1 dari 10 orang dewasa berpotensi hidup dengan fungsi ginjal yang menurun, dan sebagian besar bahkan tidak menyadarinya karena gejalanya cenderung tidak terlihat pada tahap awal.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Insiden wisatawan tenggelam kembali terjadi di Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Wisatawan diimbau tidak berenang di sejumlah titik pantai karena terdapat...
Langkah Jay Idzes menuju San Siro terus menjadi sorotan. Bek Timnas Indonesia yang kini tampil solid bersama Sassuolo disebut siap...