Honda Lead 125 Terbaru Rilis di Jepang Mengusung Desain Retro dan Bagasi Besar
Honda resmi memperkenalkan Lead 125 model 2026 untuk pasar Jepang. Berdasarkan informasi dari sumber pemberitaan, skutik berdesain klasik ini tetap...
Read more
Musim hujan sering membuat pemilik motor merasa percuma mencuci kendaraan. Hari ini dicuci, besok sudah kotor lagi. Tidak jarang motor akhirnya dibiarkan begitu saja selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan tanpa perawatan.
Padahal, air hujan dapat memicu kerusakan pada motor jika tidak segera dibersihkan. Berdasarkan penjelasan yang dirangkum dari laporan otomotif, air hujan membawa mineral, kotoran, dan zat asam yang berpotensi merusak berbagai komponen kendaraan. Jika dibiarkan terlalu lama, dampaknya tidak hanya pada tampilan motor tetapi juga bisa memengaruhi keamanan dan performa berkendara.
Berikut beberapa risiko yang dapat muncul jika motor jarang dicuci setelah terkena hujan.
1. Karat pada komponen logam
Banyak bagian penting motor terbuat dari logam seperti mesin, rantai, baut, dan suspensi. Air hujan yang dibiarkan menempel dapat memicu korosi atau karat. Jika terus berlanjut, karat bisa membuat rantai menjadi kering, mudah putus, hingga mengganggu kinerja transmisi. Pada suspensi, karat dapat menyebabkan komponen menjadi keras, tidak empuk, dan menimbulkan bunyi decit yang mengurangi kenyamanan berkendara.
2. Permukaan motor menjadi kusam
Air hujan membawa kotoran halus yang bisa menempel di bodi motor. Jika tidak dicuci, noda tersebut dapat berubah menjadi water spot yang sulit dihilangkan. Bodi motor akan tampak kusam dan menguning. Bahkan, mika lampu juga berpotensi ikut menguning sehingga mengurangi kualitas penerangan saat berkendara di malam hari.
3. Kampas rem berkurang daya cengkeramnya
Lumpur dan pasir yang terbawa hujan dapat masuk ke area kampas rem. Tanpa dibersihkan, partikel tersebut akan menumpuk dan menurunkan daya cengkeram rem. Selain membuat pengereman menjadi kurang pakem, kotoran ini juga dapat menggores piringan cakram sehingga menimbulkan keausan tidak merata.
4. Komponen listrik berisiko korsleting
Motor modern memiliki banyak jalur kabel dan konektor listrik. Air hujan yang merembes dan dibiarkan mengendap akan membuat konektor menjadi lembab. Kondisi ini dapat memicu korsleting, motor sulit dinyalakan, hingga mati mendadak saat dikendarai. Kelembaban yang terus bertahan juga mempercepat kerusakan komponen kelistrikan.
5. Jok motor berjamur dan bau
Jok motor yang basah karena hujan mudah terkena jamur jika tidak segera dikeringkan. Jamur menimbulkan bercak putih, bau tidak sedap, dan dapat mengganggu kesehatan kulit pengendara. Semakin lama dibiarkan, jamur akan semakin sulit dibersihkan dan bisa merusak material jok.
Menurut penjelasan dalam laporan tersebut, semua risiko ini berawal dari satu kebiasaan sederhana: tidak segera membersihkan motor setelah terkena air hujan. Padahal, mencuci motor tidak hanya menjaga tampilan tetap bersih, tetapi juga melindungi komponen penting agar awet dan tetap bekerja optimal.
Agar motor tetap awet dan aman digunakan, berikut langkah perawatan yang bisa diterapkan sehari-hari:
Biasakan membilas motor dengan air bersih setelah terkena hujan guna menghilangkan sisa mineral dan kotoran.
Keringkan area logam dan kelistrikan untuk mencegah karat dan korsleting.
Gunakan pelumas rantai secara berkala agar tidak kering atau macet.
Pastikan kampas dan cakram rem bersih dari pasir atau lumpur.
Keringkan jok untuk mencegah jamur dan bau lembab.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Insiden wisatawan tenggelam kembali terjadi di Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Wisatawan diimbau tidak berenang di sejumlah titik pantai karena terdapat...
Langkah Jay Idzes menuju San Siro terus menjadi sorotan. Bek Timnas Indonesia yang kini tampil solid bersama Sassuolo disebut siap...