Disebut Punya Peluang Jadi Cawapres, Begini Respons Santai Purbaya Yudhi Sadewa

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi santai isu pencalonannya sebagai cawapres. Ia mengaku tak memikirkan hal itu dan fokus pada pekerjaannya.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi santai isu pencalonannya sebagai cawapres. Ia mengaku tak memikirkan hal itu dan fokus pada pekerjaannya.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi santai isu pencalonannya sebagai cawapres

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa buka suara soal peluang dirinya maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada periode mendatang. Popularitas Purbaya yang kian melonjak setelah resmi menggantikan Sri Mulyani Indrawati sebagai Menkeu sempat menimbulkan spekulasi di kalangan publik dan pengamat politik.

Namun, Purbaya justru menanggapi santai kabar tersebut. Ia menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak memikirkan urusan politik dan lebih fokus pada tugas barunya di Kementerian Keuangan.

“Nggak, nggak mikir sama sekali. Kerja juga belum. Ini kan baru cuma di permukaan saja, yang di bawahnya belum kita sisir betulan. Jadi nggak kepikiran sama sekali. Gue nggak peduli juga,” kata Purbaya kepada wartawan di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Kamis malam (9/10/2025), dikutip dari wawancara yang dihadiri sejumlah media nasional.

Popularitas Naik karena Ekonomi Membaik

Menurut Purbaya, meningkatnya popularitasnya di tengah masyarakat bukan karena faktor politik, melainkan karena kondisi ekonomi nasional yang menunjukkan tren positif. Ia menilai bahwa kenaikan popularitas seseorang yang memegang jabatan publik bisa berubah sewaktu-waktu, tergantung dari performa ekonomi negara.

“Baru juga sebulan kerja, gila lo. Itu kan bisa berubah. Kalau ekonomi bagus, begitu turun, turun lagi. Ekonomi kan naik-turun, naik-turun. Jadi jangan cepat-cepat. Dan gue enggak mikirin juga,” tambahnya.

Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan, kondisi ekonomi Indonesia pada September 2025 memang menunjukkan peningkatan indeks kepercayaan konsumen dan stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Hal itu turut mendorong optimisme publik terhadap kebijakan fiskal yang dijalankan oleh tim ekonomi pemerintah baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Dari Ekonom Jadi Menteri Keuangan

Sebelum dipercaya menjabat sebagai Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa dikenal luas sebagai ekonom senior dan pernah memimpin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Pengalaman panjangnya di bidang ekonomi dan perbankan membuat dirinya dianggap layak menduduki posisi strategis di kabinet.

Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Purbaya sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati pada 8 September 2025. Upacara pelantikan tersebut digelar di Istana Negara, Jakarta, dengan dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara.

Setelah pelantikan itu, nama Purbaya mulai menjadi sorotan publik. Banyak pihak yang menilai kehadirannya memberi warna baru dalam kebijakan fiskal dan pengelolaan anggaran negara. Beberapa kalangan investor bahkan menyebut perubahan gaya kepemimpinan di Kemenkeu berpotensi memperkuat stabilitas ekonomi nasional.

Klaim Sempat Naikkan IHSG dalam Sebulan Pertama

Menariknya, Purbaya juga mengaku sempat terkejut dengan peningkatan minat publik terhadap dirinya. Dalam beberapa kesempatan, ia bahkan menyebut bahwa dirinya sempat merasa “seperti artis” lantaran banyak warga yang meminta foto bersama atau menghampirinya saat acara publik.

Salah satunya terjadi dalam acara Investor Daily Summit 2025 yang digelar di JCC Senayan, Jakarta. Dalam forum tersebut, Purbaya sempat berkelakar bahwa ia malu karena disambut begitu antusias oleh para peserta meski dirinya baru sebulan bekerja.

“Tadi sebetulnya saya malu ke sini, orang-orang menyambut saya kaya artis. Padahal baru kerja satu bulan, hasilnya belum ada. Jangan sampai teman-teman kecewa, ya. Tapi sudah ada hasilnya deh, tuh IHSG sudah naik kencang,” ujar Purbaya sambil tertawa dan menunjuk ke arah layar presentasi di hadapannya.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memang sempat mencatatkan kenaikan signifikan dalam kurun waktu satu bulan setelah Purbaya menjabat. Kenaikan ini disebut sebagai dampak positif dari sentimen pasar terhadap arah kebijakan fiskal yang dinilai lebih agresif dan responsif.

Namun, sejumlah analis pasar modal menilai bahwa faktor eksternal, seperti tren penguatan mata uang Asia dan meningkatnya minat investor asing di kawasan, juga turut memengaruhi kenaikan IHSG pada periode tersebut.

Santai Menyikapi Isu Politik

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED