8 Stimulus Pasti Prabowo untuk Akselerasi Ekonomi 2025: Rincian & Target

Pemerintah Prabowo meluncurkan 8 stimulus ekonomi senilai Rp 16,23 triliun untuk dorong pertumbuhan ekonomi 5,2% di 2025. Bantuan pangan, keringanan pajak, dan insentif lainnya masuk. Simak detail lengkapnya. Foto: KSP.go.id
Pemerintah Prabowo meluncurkan 8 stimulus ekonomi senilai Rp 16,23 triliun untuk dorong pertumbuhan ekonomi 5,2% di 2025. Bantuan pangan, keringanan pajak, dan insentif lainnya masuk. Simak detail lengkapnya. Foto: KSP.go.id

Pemerintah Prabowo meluncurkan 8 stimulus ekonomi senilai Rp 16,23 triliun untuk dorong pertumbuhan ekonomi 5,2% di 2025

Pemerintah Presiden Prabowo Subianto resmi mengumumkan delapan stimulus ekonomi strategis yang akan diluncurkan di sisa tahun 2025 sebagai bagian dari Paket Ekonomi “8+4+5”. Total anggarannya sekitar Rp 16,23 triliun yang ditujukan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi ke target sekitar 5,2 persen.

Stimulus-stimulus ini dibagi dalam beberapa kelompok: 8 program akselerasi 2025, pendanaan untuk beberapa program lanjutan di 2026, dan program andalan jangka panjang/fokus tenaga kerja.


Rincian 8 Program Akselerasi 2025

Berikut delapan stimulus yang akan langsung dijalankan tahun ini:

  1. Program magang bagi lulusan perguruan tinggi — khusus untuk fresh graduate (lulusan baru) dalam jangka waktu maksimal satu tahun setelah kelulusan.

  2. Perluasan PPh Pasal 21 DTP untuk pekerja di sektor pariwisata. PPh 21 DTP berarti Pajak Penghasilan Pasal 21 “Dipotong / Ditanggung Pemerintah”.

  3. Bantuan pangan periode Oktober-November 2025, berupa distribusi beras 10 kg untuk masyarakat sasaran. Anggaran untuk ini terbesar: sekitar Rp 7 triliun.

  4. Diskon iuran JKK dan JKM bagi BPU transportasi online (ojol), ojek pangkalan, sopir, kurir, logistik, berlaku selama enam tahun sebagai dukungan kepada pekerja informal / nonformal di sektor transportasi.

  5. Program “Manfaat Layanan Tambahan (MLT)” Perumahan BPJS Ketenagakerjaan — dukungan pembiayaan perumahan bagi pekerja lewat layanan tambahan yang disediakan BPJS Ketenagakerjaan.

  6. Program padat karya tunai melalui Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), terutama di sektor infrastruktur dan perumahan masyarakat.

  7. Program deregulasi implementasi PP28/2025, sebagai upaya mempercepat regulasi agar investasi dan usaha berjalan lebih lancar.

  8. Program perkotaan (Pilot Project di DKI Jakarta): peningkatan kualitas permukiman dan penyediaan ruang usaha atau ruang kerja untuk ekonomi gig (gig economy).


Program Lanjutan & Jangka Panjang

Selain stimulus langsung tahun 2025, ada beberapa program yang dipersiapkan lanjut ke 2026 atau bersifat jangka panjang dan fokus pada penyerapan tenaga kerja:

  • Perpanjangan dan penyesuaian PPh Final 0,5% untuk UMKM hingga 2029.

  • Perpanjangan PPh 21 DTP untuk sektor pariwisata, dan juga diperluas ke sektor padat karya.

  • Perluasan diskon atau pembebasan iuran JKK/JKM untuk penerima BPU (bantuan penyelenggaraan usaha) sebagai upaya perlindungan sosial pekerja informal.


Tujuan & Dampak yang Diharapkan

  • Membantu masyarakat miskin dan rentan lewat bantuan pangan, khususnya beras 10 kg selama dua bulan (Oktober-November).

  • Meringankan beban pekerja di sektor pariwisata, gig economy, transportasi nonformal, melalui kebijakan pajak dan bantuan sosial/pengurangan iuran.

  • Mendorong penyerapan tenaga kerja terutama di sektor padat karya, proyek infrastruktur, dan usaha mikro kecil menengah (UMKM).

  • Mempercepat proses regulasi dan memperlancar investasi serta usaha lewat deregulasi yang terstruktur.

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED