Sinyal Kuat: Hermina Sambut Aksi Borong Saham dari Djarum & Astra
PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) menyambut kabar terbaru: Grup Djarum telah membeli 559,18 juta saham hasil buyback—senilai sekitar Rp 1,04...
Read morePenurunan ini terjadi di tengah tekanan situasi politik dan ekonomi yang masih belum stabil, terutama dari Amerika Serikat. Ketidakpastian tentang kebijakan Federal Reserve dan data ketenagakerjaan membuat pelaku pasar menahan laju emas meskipun logam mulia kerap dipandang sebagai aset aman.
Indonesia, sebagai salah satu pemain di pasar emas global, turut merasakan imbasnya. Harga buyback emas Antam—yang merupakan acuan penting dalam transaksi logam mulia domestik—mencatatkan penurunan tipis.harga buyback emas 24 karat turun sebesar Rp 2.000, menjadi Rp 1.825.000 per gram.
Penurunan ini mencerminkan sikap berhati-hati dari konsumen dan investor yang kini menunggu arah klarifikasi pasar global. Kenaikan nilai tukar dolar dan tren kebijakan ekonomi Amerika membuka peluang penyesuaian harga serta keputusan strategis bagi investor logam mulia.
Sebelum minggu ini, harga emas global sempat mencatat rekor penutupan tertinggi sepanjang masa di kisaran USD 3.448,5 per ons—saat Agustus lalu pasar menyambut sinyal potensi pemangkasan suku bunga Fed. Namun memasuki awal September, momentum tersebut melemah karena investor mulai mencermati data pasar tenaga kerja yang masih volatil.
Menggunakan harga spot di atas dan kurs Rupiah terhadap Dollar AS per tanggal 1 September, estimasi harga emas per gram di Indonesia berada di kisaran Rp 1,8 juta hingga Rp 1,9 juta, tergantung nilai tukar harian yang fluktuatif—meski buyback Antam tetap lebih rendah sebagai bentuk skala ‘jual kembali’.
Bagi sektor investor ritel, terutama pengguna emas Antam, penurunan buyback sebesar Rp 2.000 memang terlihat tak besar. Namun jika dikalikan dengan volume transaksi besar—seperti dalam gram ribuan atawa ongkir cetakan besar—jumlahnya bisa dirasa cukup signifikan.
Di sisi lain, sebagian investor memilih menahan diri menunggu volatilitas mereda sebelum membeli emas fisik. Pasalnya, pergerakan kecil di awal bulan sering menjadi pijakan untuk memprediksi arah harga hingga akhir kuartal.
Di ranah internasional, analis memprediksi bahwa bulan September bisa menjadi penentu lanjutan tren emas tahun ini. Apabila Fed benar melakukan pemangkasan suku bunga, maka potensi rebound harga emas tetap terbuka. Sebaliknya, jika inflasi AS terjaga stabil, maka respon pasar cenderung menahan masuk ke logam mulia.
TrenMedia.co.id, sebuah portal informasi digital yang hadir untuk menyajikan berita, artikel, dan tren terbaru. Kami percaya bahwa informasi yang tepat, akurat, dan relevan adalah kunci untuk membuka wawasan masyarakat di era serba cepat ini.
PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) menyambut kabar terbaru: Grup Djarum telah membeli 559,18 juta saham hasil buyback—senilai sekitar Rp 1,04...
Read moreTragedi 11 September 2001 — atau biasa disebut 9/11 — adalah serangkaian serangan teroris yang mengguncang Amerika Serikat dan dunia....
Abu Dhabi, Uni Emirat Arab — Uni Emirat Arab baru-baru ini memperkenalkan sebuah model kecerdasan buatan (AI) baru berbiaya rendah...