Google Resmi Izinkan Pengguna Mengubah Alamat Gmail Secara Mudah
Google akhirnya merilis fitur baru yang telah lama dinantikan pengguna. Kini, alamat Gmail dapat diubah ke alamat baru yang sama-sama...
Read more
Era kecerdasan buatan (AI) telah mengubah cara manusia bekerja, belajar, dan berinteraksi dengan teknologi. Jika dulu komputer hanya digunakan untuk mengetik atau mengolah data sederhana, kini AI sudah mampu menganalisis informasi kompleks, menghasilkan konten kreatif, bahkan membantu pengambilan keputusan bisnis.
Di tengah perubahan ini, ada beberapa skill digital yang wajib dikuasai agar tetap relevan dan kompetitif. Baik pelajar, pekerja kantoran, maupun pebisnis digital, semuanya perlu memahami kemampuan baru yang sesuai dengan kebutuhan zaman.
Artikel ini akan membahas secara mendalam 5 skill digital utama yang harus dikuasai di era AI, lengkap dengan contoh nyata, kelebihan, kekurangan, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Di era AI, data adalah โbahan bakarโ utama. Setiap aktivitas online menghasilkan data yang bisa digunakan untuk mengambil keputusan. Misalnya, pelaku bisnis bisa memantau tren belanja konsumen dari data e-commerce, sedangkan mahasiswa bisa menganalisis hasil survei untuk tugas penelitian.
Pelajar: menggunakan Google Sheets atau Excel untuk menganalisis hasil kuesioner.
Pekerja kantoran: memanfaatkan Tableau atau Power BI untuk membuat laporan visual.
Pebisnis digital: membaca tren pasar dari Google Analytics.
Membantu mengambil keputusan berbasis fakta.
Meningkatkan efisiensi kerja.
Membuka peluang karier di bidang data analyst.
Membutuhkan ketelitian tinggi.
Alat analitik yang canggih sering kali berbayar.
AI tools seperti ChatGPT, Jasper, atau Notion AI sudah menjadi asisten digital yang membantu menulis, merangkum, dan mempermudah pekerjaan.
Mahasiswa: memakai ChatGPT untuk membuat draft esai atau meringkas jurnal.
Karyawan: menggunakan Notion AI untuk manajemen proyek.
Pebisnis: memanfaatkan AI desain seperti Canva AI untuk membuat konten marketing.
Menghemat waktu dalam menyelesaikan tugas.
Mempermudah brainstorming ide.
Cocok untuk multitasking.
Hasil tidak selalu 100% akurat.
Risiko ketergantungan berlebihan pada AI.
Semakin canggih teknologi, semakin besar juga ancaman keamanannya. Phishing, hacking, hingga pencurian data pribadi menjadi masalah yang sering terjadi. Oleh karena itu, kesadaran keamanan digital wajib dimiliki siapa pun.
Pelajar: menggunakan password manager untuk mengamankan akun.
Pekerja: menerapkan autentikasi dua faktor (2FA).
Pebisnis digital: mengamankan website dengan SSL dan firewall.
Melindungi data pribadi dan perusahaan.
Mengurangi risiko kerugian finansial.
Membiasakan perilaku online yang lebih aman.
Membutuhkan pembaruan sistem keamanan secara berkala.
Tidak semua orang paham istilah teknis keamanan digital.
Era AI membuat pekerjaan jarak jauh (remote working) semakin populer. Maka, kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi secara digital menjadi keterampilan penting.
Pelajar: mengerjakan tugas kelompok lewat Google Docs.
Pekerja: rapat online menggunakan Zoom atau Microsoft Teams.
Pebisnis: membangun komunikasi dengan pelanggan lewat chatbot AI.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
๐ฑ Saluran Trenmedia ๐ณ Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang โ update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Musim hujan sering membuat pemilik motor merasa percuma mencuci kendaraan. Hari ini dicuci, besok sudah kotor lagi. Tidak jarang motor...
Jalan kaki dikenal sebagai aktivitas fisik sederhana yang mudah dilakukan siapa saja. Namun muncul pertanyaan, berapa sebenarnya jumlah langkah kaki...