Thailand Resmi Terapkan AI, Keamanan Wisatawan Kini Diawasi 24 Jam
Setiap tahun, Thailand menghadapi tantangan besar ketika musim puncak liburan tiba, terutama dari lonjakan kunjungan wisatawan. Menyambut situasi tersebut, pemerintah...
Read moreMeskipun aplikasi terjemahan memudahkan perjalanan ke negara asing, tidak ada salahnya menghafal beberapa frasa dasar agar lebih sopan, praktis, dan dihargai oleh lokal. Seorang penulis yang sudah tinggal di Tokyo selama sekitar dua dekade membagikan tiga frasa Jepang yang sangat berguna untuk pelancong.
Frasa-frasa ini bukan hanya “selamat pagi” atau “terima kasih” — mereka digunakan dalam interaksi harian untuk menarik perhatian, meminta maaf kecil, atau mengakhiri pembicaraan dengan ramah. Berikut frasa‑frasa tersebut beserta penjelasan dan contoh penggunaannya.
Frasa ini sangat fleksibel dan memiliki beberapa fungsi, tergantung nada, intonasi, dan konteksnya.
Beberapa kegunaan “Sumimasen”:
Untuk menarik perhatian seseorang, misalnya petugas atau orang lewat.
Untuk meminta pengulangan (“Maaf, saya tidak mendengar”).
Untuk meminta untuk membukakan jalan ketika ada hambatan di lorong atau kereta.
Untuk meminta maaf atas kesalahan kecil.
Contoh dialog sederhana di kereta:
A: “Sumimasen.”
B: “Sumimasen?”
A: [menunjuk pintu yang tertutup]
B: “Oh, sumimasen!”
Intonasi jelas penting di sini: jika diucapkan tegas, biasanya dimaksudkan “maaf/tolong”; jika diucapkan lirih, bisa berarti permintaan kecil atau membiarkan lewat.
Frasa ini sangat sering digunakan di Jepang dan dapat diterjemahkan kira-kira sebagai “baik”, “tidak apa-apa”, atau “oke”.
Kegunaan “Daijōbu”:
Menjawab pertanyaan “Apa kamu baik-baik saja?”
Menolak tawaran dengan sopan, misalnya jika seseorang menawarkan sesuatu yang tidak Anda butuhkan.
Menunjukkan bahwa kondisi sudah cukup atau tidak ada masalah.
Saat seseorang meminta maaf, bisa dijawab “daijōbu” untuk menyatakan bahwa semuanya baik-baik saja.
Misalnya: seseorang bertanya apakah kamu mau mencoba sesuatu yang baru, kamu bisa menjawab “daijōbu” jika ingin menolak dengan sopan.
Frasa ini lebih informal dan digunakan untuk mengakhiri pertemuan biasa — maknanya semacam “sampai jumpa lagi”, “see you later”.
Penulis artikel menekankan bahwa “sayonara” (さよなら) sebenarnya lebih kuat maknanya — seperti perpisahan panjang — dan tidak sering digunakan dalam percakapan harian kecuali dalam situasi dramatis. “Mata ne” lebih ringan, lebih cocok untuk perjumpaan sehari-hari.
Selain tiga frasa utama, berikut beberapa kata/frasa tambahan yang bisa memperkaya kosakata perjalanan Anda:
hōdai — berarti “all-you-can-…”, seperti nomihōdai (minum sepuasnya) atau tabehōdai (makan sepuasnya)
manseki — “penuh”, sering muncul di restoran atau kereta ketika menunjukkan bahwa tempatnya sudah penuh (tanda 満席)
nihonshu — kata Jepang untuk “minuman beralkohol (umumnya sake)”
sugoi — “luar biasa”, kata ekspresif yang bisa digunakan saat Anda terkesan dengan sesuatu
Nihongo jōzu! — “Bahasamu Jepang sangat bagus!”, sering dikatakan ketika Anda mencoba berbicara sedikit Jepang dan orang Jepang menghargainya
Sumber: Travel + Leisure
TrenMedia.co.id, sebuah portal informasi digital yang hadir untuk menyajikan berita, artikel, dan tren terbaru. Kami percaya bahwa informasi yang tepat, akurat, dan relevan adalah kunci untuk membuka wawasan masyarakat di era serba cepat ini.
Setiap tahun, Thailand menghadapi tantangan besar ketika musim puncak liburan tiba, terutama dari lonjakan kunjungan wisatawan. Menyambut situasi tersebut, pemerintah...
Read moreMenurut laporan dari detikNews, Israel pada Rabu (1/10) waktu setempat merilis peringatan terakhir agar warga sipil Palestina segera meninggalkan Kota...
Kedutaan Besar Korea Selatan (Korsel) di Indonesia menyampaikan niat baik sekaligus gagasan baru dari Presiden Lee Jae Myung untuk mengupayakan...