Libur Nataru Makin Mudah Nikmati Tarif Spesial LRT Jabodebek Maksimal Rp 10 Ribu
Bagi masyarakat yang berencana bepergian menggunakan LRT Jabodebek selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, ada kebijakan tarif yang...
Read more
Tragedi runtuhnya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, menyisakan duka mendalam bagi masyarakat. Sepekan pasca kejadian, proses evakuasi masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan yang bekerja tanpa henti, 24 jam penuh.
Berdasarkan laporan dari Direktur Operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, jumlah korban meninggal hingga Sabtu malam (5/10/2025) telah mencapai 52 orang. “Jumlah tersebut termasuk 5 potongan tubuh atau body part,” kata Yudhi dalam keterangan resmi, seperti dikutip dari laporan terkini.
Sementara itu, jumlah korban selamat mencapai 104 orang, dari total 156 korban yang berhasil dievakuasi. Dari proses evakuasi hari ketujuh, delapan jenazah berhasil diekstrak dari reruntuhan bangunan.
Petugas menyisir area musala yang diduga menjadi lokasi banyak korban tertimbun, terutama di sektor utara bangunan yang disebut tidak terintegrasi dengan struktur utama. Proses pembersihan puing menjadi tantangan tersendiri, mengingat kondisi bangunan yang tidak stabil.
Menurut Yudhi, seluruh korban yang berhasil dievakuasi dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim guna proses identifikasi oleh Tim DVI. Proses ini berlangsung bersamaan dengan pengangkatan puing yang masih menutupi sebagian besar area.
Deputi Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, dalam konferensi pers menyampaikan bahwa sebagian besar korban ditemukan di lantai satu bangunan musala.
“Setahu saya, tadi baru saja saya diskusi, ternyata kebanyakan korban itu ditemukan di lantai 1,” ujar Budi, Minggu (5/10/2025).
Namun, proses evakuasi tidak berjalan mulus. Salah satu kendala utama adalah beton besar yang menempel pada sisi kiri bangunan. Untuk mengatasi ini, BNPB mendatangkan ahli struktur dari ITS agar pemotongan beton tidak menimbulkan keruntuhan tambahan.
Selain korban jiwa, satu unit mobil Mercedes-Benz yang terparkir di samping rumah pengasuh ponpes juga ditemukan dalam kondisi hancur. Ketua RT setempat, Munir, menyampaikan bahwa kendaraan itu baru terlihat setelah pembersihan puing berlangsung beberapa hari.
“Betul, selain korban jiwa, satu unit mobil Mercy juga ikut hancur tertimpa reruntuhan. Mobil itu sebelumnya diparkir di samping rumah pengasuh ponpes,” kata Munir, Ketua RT 7 RW 3 Desa/Kecamatan Buduran.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Jalan kaki dikenal sebagai aktivitas fisik sederhana yang mudah dilakukan siapa saja. Namun muncul pertanyaan, berapa sebenarnya jumlah langkah kaki...
Hipertensi atau tekanan darah tinggi selama ini identik dengan penyakit orang tua. Namun kenyataannya, kondisi ini kini semakin banyak ditemukan...