SPBU Swasta Kembali Nego dengan Pertamina, Kapan BBM Tersedia Lagi?
Shell, BP, dan Vivo kini dikabarkan sudah kembali melakukan negosiasi dengan Pertamina terkait pasokan bahan bakar minyak (BBM). Langkah ini...
Read more
Berdasarkan data dari Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), jumlah korban keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) per 19 Oktober 2025 mencapai 13.168 anak, naik sebanyak 1.602 anak dibandingkan pekan sebelumnya (13–19 Oktober 2025). Lonjakan kasus ini menimbulkan keprihatinan berbagai pihak, termasuk kalangan akademisi.
Menurut Rachma Wikandari, dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (FTP UGM), penyebab utama keracunan makanan dalam program MBG adalah kontaminasi bakteri, seperti Escherichia coli dan Salmonella.
“Penggunaan masker, sarung tangan, dan alat pelindung juga wajib digunakan sebagai upaya menjaga kebersihan dan mencegah penyebaran mikroba dalam mengolah makanan,” kata Rachma, dikutip dari laman kampus, Selasa (21/10/2025).
Ia menyampaikan hal tersebut dalam kegiatan pelatihan food safety, hygiene, dan sanitasi bagi relawan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang digelar di Aula Sentra Kitchen Al Kautsar, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan kerja sama FTP UGM dengan Yayasan Mitra Karya Maporina, mitra dari Badan Gizi Nasional (BGN).
Rachma menegaskan pentingnya penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) sejak pengolahan hingga penyajian makanan. Salah satu hal utama adalah mencegah kontaminasi silang antara makanan mentah dan matang.
Kontaminasi silang terjadi ketika bakteri berbahaya berpindah dari bahan mentah ke makanan siap saji melalui tangan, alat dapur, atau permukaan kerja yang tidak higienis. Untuk mencegahnya, relawan diimbau untuk:
Memisahkan makanan mentah dan matang
Menjaga kebersihan tangan serta area dapur
Menggunakan peralatan berbeda untuk bahan mentah dan matang
Menata ruang dapur agar alur kerja tidak menyebabkan pencemaran
Selain itu, ia mengingatkan agar makanan matang tetap dijaga pada suhu aman dan tidak disajikan lebih dari 6 jam.
“Pengawasan terhadap waktu penyajian dan suhu makanan adalah bagian penting dari standar keamanan pangan. Banyak kasus keracunan terjadi bukan karena bahan yang buruk, tapi karena penyajian yang terlalu lama tanpa kontrol suhu,” jelas Rachma.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Ada masanya kita butuh menu yang enak tapi ramah di kantong — apalagi menjelang akhir bulan atau saat persediaan bahan...
Tren Foto AI yang Menggabungkan Masa Kecil dan Masa Kini Media sosial belakangan ini diramaikan oleh tren foto Gemini AI...