Rusia Blokir Snapchat dan FaceTime setelah Tuduhan Penyalahgunaan Layanan

Rusia memblokir Snapchat dan FaceTime setelah tuduhan penyalahgunaan untuk aktivitas kriminal. Regulasi internet semakin diperketat. (Foto: REUTERS/DADO RUVIC)
Rusia memblokir Snapchat dan FaceTime setelah tuduhan penyalahgunaan untuk aktivitas kriminal. Regulasi internet semakin diperketat. (Foto: REUTERS/DADO RUVIC)

Rusia memblokir Snapchat dan FaceTime setelah tuduhan penyalahgunaan untuk aktivitas kriminal

Pemerintah Rusia kembali memperketat kontrol terhadap ruang digital dengan memblokir akses ke platform media sosial Snapchat dan layanan panggilan video FaceTime milik Apple. Berdasarkan laporan dari Aljazeera, regulator internet Rusia Roskomnadzor menuduh kedua platform tersebut digunakan untuk mengorganisir aksi terorisme dan merekrut pelaku kejahatan di dalam negeri.

Menurut pengumuman resmi Roskomnadzor, tindakan pemblokiran ini sebenarnya telah diambil sejak 10 Oktober. Namun otoritas baru mengumumkannya secara terbuka pada pekan pertama Desember. Hingga saat ini, baik Apple maupun Snap Inc selaku perusahaan induk Snapchat belum memberikan komentar terkait langkah pemerintah Rusia tersebut.

Pengawasan Digital Rusia yang Semakin Ketat

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Aljazeera, pemblokiran Snapchat dan FaceTime terjadi di tengah kebijakan Rusia yang semakin agresif dalam mengendalikan lalu lintas internet. Sejak invasi ke Ukraina pada 2022, berbagai platform global menghadapi pembatasan, termasuk X yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, Facebook, dan Instagram. Pemerintah juga dituding membatasi kecepatan akses YouTube yang dipakai lebih dari 50 juta warga Rusia setiap hari.

Di bawah kepemimpinan Presiden Vladimir Putin, Rusia mengembangkan teknologi khusus untuk memantau serta memanipulasi lalu lintas online. Platform yang tidak memenuhi aturan domestik atau dianggap mengancam stabilitas negara berisiko diblokir.

Selain itu, pemerintah Rusia telah melarang sejumlah aplikasi pesan populer sepanjang 2024, seperti Signal dan Viber. Panggilan melalui WhatsApp dan Telegram juga diblokir sejak Agustus, dengan alasan kedua layanan itu dianggap digunakan untuk penipuan dan aktivitas ekstremis.

Roskomnadzor bahkan memperingatkan bahwa WhatsApp dapat dilarang sepenuhnya apabila menolak bekerja sama dalam berbagi data terkait investigasi penipuan dan tindak terorisme. Upaya ini menunjukkan meningkatnya tekanan terhadap perusahaan teknologi asing agar mengikuti instruksi penegak hukum Rusia.

Di sisi lain, layanan Virtual Private Network (VPN) yang sebelumnya menjadi cara efektif untuk melewati pembatasan digital kini semakin sulit digunakan karena banyak layanan yang turut diblokir.

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED