Cara Efektif Membersihkan Besi Panggangan yang Berminyak dan Gosong
Besi panggangan adalah salah satu peralatan yang paling sering digunakan saat memasak di atas api. Namun, setelah beberapa kali memanggang,...
Read more
Bagi sebagian besar masyarakat Asia, terutama di Indonesia, nasi bukan hanya makanan tambahan: ia adalah inti dari setiap hidangan. Ungkapan “belum makan kalau belum pakai nasi” menunjukkan betapa pentingnya nasi dalam budaya makan kita. Namun, memproduksi nasi yang pulen, empuk, wangi, dan tidak mudah basi bukan hal sepele. Artikel ini merinci langkah demi langkah trik memasak nasi agar setiap suapan terasa nikmat dan menggugah selera.
Langkah pertama yang menentukan hasil akhir nasi adalah pemilihan jenis dan kualitas beras. Beras yang butirannya utuh, tidak patah atau tercemar, tidak berkutu, tidak berbau apek, dan berwarna cerah memberi peluang besar untuk mendapatkan nasi pulen. Artikel aslinya menekankan bahwa beras lokal yang mengandung pati tinggi sering menjadi pilihan favorit untuk nasi pulen
Penjelasan lebih dalam:
Beras dengan kandungan amilopektin yang relatif tinggi (patogen lepas cepat) cenderung menyerap air dan menghasilkan tekstur lembut.
Butir beras patah atau rusak cenderung menyerap air berlebih dan bisa membuat nasi menjadi lembek atau lembek-pol.
Kadang user mencampur jenis beras — misalnya sebagian beras lokal dan sebagian beras kualitas impor — untuk menyeimbangkan tekstur dan harga.
Jika memungkinkan, cobalah jenis-jenis beras yang secara tradisional dikenal menghasilkan nasi pulen (misalnya jenis lokal yang menjadi favorit masyarakat) untuk hasil optimal.
Sebelum dimasak, beras perlu dicuci dan direndam. Artikel sumber menyebut bahwa mencuci maksimal 2–3 kali hingga bilasan tidak keruh adalah ideal, dan menghindari mencuci terlalu keras agar nutrisi dan bagian luar butir beras tidak rusak
Penjelasan lebih dalam:
Pencucian membantu menghilangkan kotoran, debu, serta sedikit pati permukaan yang berlebihan yang bisa membuat nasi menjadi lengket.
Bilas di bawah aliran air, dan hentikan saat air bilasan sudah agak jernih (tidak bening sempurna, agar pati alami tidak hilang sepenuhnya).
Setelah dicuci, merendam beras selama ±15–30 menit membantu butir beras menyerap air perlahan. Ini membuat nasi matang lebih merata dan tekstur butiran menjadi lebih empuk.
Merendam juga memperpendek waktu memasak dan mengurangi risiko bagian luar nasi menjadi lembek sementara bagian dalam masih keras.
Untuk jenis beras tertentu (misalnya beras Jepang / japonica), merendam menjadi lebih penting karena sifat patinya yang lebih lambat dalam menyerap air.
Menentukan jumlah air yang tepat adalah kunci dari nasi pulen. Artikel sumber menyebut bahwa rasio ideal sering berada di sekitar 1 bagian beras : 1,5 bagian air, tetapi bisa disesuaikan tergantung jenis beras
Penjelasan lebih dalam:
Jika air terlalu sedikit → nasi bisa keras atau bagian tengah tidak matang.
Jika air berlebihan → nasi menjadi lembek atau gompal.
Untuk jenis beras lokal yang lebih “liat” atau keras, rasio bisa dinaikkan sedikit (misalnya 1:1,75).
Ketika menggunakan rice cooker, aduk perlahan sebelum menekan tombol “cook” agar air dan butir beras merata.
Untuk metode panci biasa atau kukus, pastikan tutup rapat agar uap tidak banyak keluar dan nasi matang dari uapnya, bukan dari air yang masih tersisa.
Cara memasak juga memengaruhi hasil akhir. Artikel sumber menyebut dua metode utama: menggunakan rice cooker atau menggunakan kukusan tradisional
Penjelasan lebih dalam:
Rice Cooker: sangat praktis. Tinggal masukkan campuran beras dan air, tekan tombol, dan biarkan perangkat bekerja. Setelah indikator berubah ke “warm”, beri waktu “rest” (biarkan nasi dalam uap selama 10–15 menit sebelum dibuka tutup).
Kukusan / metode uap: nasi setengah matang (setelah perebusan ringan) kemudian dikukus ulang agar nasi matang merata dari uap — mirip teknik “aron” tradisional
Panci biasa di atas kompor: rebus air & beras pada api besar sampai mendidih, lalu kecilkan api dan masak dengan tutup rapat. Setelah hampir kering, matikan api lalu biarkan dalam kondisi tertutup agar uap menyempurnakan kematangan.
Kunci sukses adalah menjaga agar uap tidak kabur terlalu banyak dan menjaga suhu agar tidak terlalu panas sehingga nasi tidak cepat gosong atau kering.
Saat nasi sudah matang dan diistirahatkan sebentar dengan tutup tertutup, uap akan merata di dalam butir nasi sehingga menghasilkan tekstur lembut.
Untuk membuat nasi semakin nikmat, artikel menyebut bahwa kita bisa menambahkan rempah seperti daun pandan, batang serai, minyak kelapa, atau sedikit minyak zaitun
Penjelasan lebih dalam:
Daun pandan sangat populer karena aromanya wangi alami dan memberikan nada harum lembut pada nasi.
Batang serai / batang kayu manis ringan bisa dimasukkan dalam air sebelum memasak agar uap membawa aroma ke dalam beras.
Minyak kelapa atau minyak zaitun sedikit bisa membantu butiran nasi lebih “terpisah” dan tidak mudah lengket berlebihan.
Saat menambahkan rempah, usahakan jumlahnya tidak berlebihan agar aroma tetap seimbang tanpa menutupi cita rasa nasi itu sendiri.
Rempah juga bisa berfungsi sebagai pengharum alami sehingga kita tidak perlu menambahkan penyedap kimia berlebih.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Insiden wisatawan tenggelam kembali terjadi di Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Wisatawan diimbau tidak berenang di sejumlah titik pantai karena terdapat...
Langkah Jay Idzes menuju San Siro terus menjadi sorotan. Bek Timnas Indonesia yang kini tampil solid bersama Sassuolo disebut siap...