Omelete Tahu Gurih Renyah, Menu Hemat Favorit yang Selalu Bikin Kangen
Akhir bulan sering jadi momen paling jujur soal isi dapur. Stok bahan terbatas, tapi selera makan tetap ingin dimanjakan. Di...
Read more
Ketika perut mulai lapar dan waktu mepet, camilan warung yang paling cepat bikin hati lega sering kali cireng — si aci digoreng khas Bandung. Bagi banyak orang, satu gigitan cireng kopong yang renyah di luar dan empuk di dalam langsung membangkitkan rasa nostalgia: jajanan SD, jajanan sore di depan sekolah, atau cemilan sambil ngobrol di warung. Selain punya daya tarik rasa, cireng juga salah satu resep camilan murah dan praktis yang pas buat akhir pekan atau stok di rumah.
Di artikel ini kamu akan mendapatkan panduan lengkap — dari bahan, langkah demi langkah, sampai trik chef agar cireng benar-benar kopong. Semua ditulis sederhana supaya ibu rumah tangga bisa langsung praktik di dapur tanpa ribet. Yuk, simak!
Cireng yang ideal punya dua karakteristik utama: bagian luar renyah dan kecokelatan, bagian dalam kopong atau berongga sehingga terasa ringan sekaligus empuk. Sensasi “kopong” inilah yang sering dicari karena memberikan tekstur kontras yang menyenangkan di mulut.
Poin pentingnya:
Circle tepung tapioka (aci) memberi kenyal khas.
Sedikit tepung terigu membantu tekstur tidak terlalu keras.
Santan hangat atau air panas mengaktifkan pati tapioka sehingga adonan bisa mengembang saat digoreng.
Teknik penggorengan dan suhu minyak menentukan apakah cireng kopong atau malah bantat/keras.
200 gram tepung tapioka (aci)
50 gram tepung terigu (serbaguna)
2 siung bawang putih, haluskan
1 sendok teh garam
1/2 sendok teh merica bubuk (opsional)
100 ml air panas mendidih (bukan air mendidih yang meletup)
50 ml santan hangat (bisa diganti air hangat kalau ingin lebih ringan)
Minyak goreng secukupnya untuk menggoreng
Opsional: 1/4 sendok teh baking powder makanan untuk membantu rongga (pilihan)
Catatan: bahan-bahan di atas mengikuti prinsip campuran tepung aci + terigu dan penambahan cairan panas serta santan hangat agar rasa gurih dan tekstur kopong tercapai.
Wadah besar untuk mencampur adonan
Sendok kayu atau spatula tahan panas
Talenan dan sendok untuk membentuk (atau cetakan kecil)
Wajan penggorengan yang cukup lebar
Saringan/tissue dapur untuk mengeringkan
Ikuti panduan ini dengan rapi agar hasilnya konsisten:
Campur bahan kering
Dalam wadah besar, masukkan tepung tapioka, tepung terigu, garam, merica bubuk, dan bawang putih halus. Aduk merata.
Tuang air panas sedikit demi sedikit
Panaskan air hingga hampir mendidih, matikan. Tuang 100 ml air panas perlahan ke campuran tepung sambil diaduk cepat dengan sendok kayu. Aduk sampai adonan menggumpal. Air panas membuat pati tapioka mengembang sehingga tekstur kenyal tercipta.
Tambahkan santan hangat
Masukkan 50 ml santan hangat, lanjutkan mengaduk sampai adonan bisa dipulung. Jika terasa terlalu kering, tambahkan sedikit santan atau air hangat. Jika terlalu lengket, taburi sedikit tepung tapioka.
(Opsional) Tambah baking powder
Jika mau, tambahkan 1/4 sendok teh baking powder yang diayak ke adonan untuk membantu menciptakan rongga lembut di dalam. Ini pilihan, bukan wajib.
Uleni dan bentuk
Biarkan adonan agak hangat. Ambil sebagian adonan, bentuk bulat pipih dengan ketebalan seragam (sekitar 1 cm-1,5 cm). Pastikan ukurannya sama agar matang bersamaan.
Panaskan minyak
Tuang minyak cukup banyak ke wajan (minyak setengah atau 1/3 tinggi wajan untuk mendapatkan permukaan yang renyah). Panaskan di api sedang. Suhu minyak yang stabil kunci utama — jangan terlalu panas.
Goreng dan tekan perlahan
Masukkan beberapa buah cireng ke wajan. Saat permukaan mulai mengeras, tekan perlahan dengan spatula supaya tidak meledak dan agar membentuk rongga di dalam. Goreng 5–8 menit sambil dibolak-balik hingga kedua sisi berwarna kecokelatan.
Tiriskan dan sajikan
Angkat, tiriskan di rak atau tissue dapur. Sajikan hangat dengan sambal rujak, saus sambal, kecap manis, atau mayones pedas sesuai selera.
Gunakan air panas: Air panas atau air mendidih yang didinginkan sebentar membuat pati tapioka “matang” sebagian sehingga saat digoreng menghasilkan rongga. Jangan pakai air dingin.
Perbandingan tepung: Perbandingan 4:1 (tapioka:terigu) adalah titik aman. Terlalu banyak terigu membuat cireng padat.
Suhu minyak stabil: Minyak terlalu panas membuat luar gosong sementara dalam belum matang; terlalu dingin membuat cireng menyerap minyak dan lembek.
Tekan perlahan: Tekan saat mulai mengeras untuk dorong pembentukan rongga, tapi jangan tekan kasar karena adonan bisa pecah.
Jangan terlalu tebal: Ketebalan ideal 1–1,5 cm. Terlalu tebal membuat bagian dalam belum matang saat luar kecokelatan.
Gunakan santan hangat: Santan membuat rasa lebih gurih dan tekstur lebih lembut. Kalau ingin lebih ringan, ganti dengan air hangat.
Baking powder hati-hati: Bila dipakai, gunakan sedikit (1/8–1/4 sdt). Terlalu banyak membuat rasa berubah.
Agar tidak bosan, coba kreasikan cireng berikut:
Cireng Keju: Masukkan potongan keju di tengah sebelum digoreng, sehingga meleleh di dalam.
Cireng Isi Daging: Campur kornet atau ayam suwir ke adonan atau isi di tengah sebagai kejutan gurih.
Cireng Pedas: Tambahkan cabai bubuk atau cabai rawit cincang ke adonan.
Cireng Sayur: Tambahkan wortel parut sedikit atau daun bawang untuk rasa segar.
Cireng Panggang: Untuk versi rendah minyak, panggang di oven dengan olesan minyak tipis sampai kecokelatan. Tekstur tidak akan sama persis, tapi tetap enak.
Cireng Crispy: Balurkan tipis adonan ke tepung maizena sebelum digoreng untuk ekstra kerenyahan.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Musim hujan sering membuat pemilik motor merasa percuma mencuci kendaraan. Hari ini dicuci, besok sudah kotor lagi. Tidak jarang motor...
Jalan kaki dikenal sebagai aktivitas fisik sederhana yang mudah dilakukan siapa saja. Namun muncul pertanyaan, berapa sebenarnya jumlah langkah kaki...