Putin Tegaskan Langkah Ekstrem Rebut Donbas dengan Strategi Militer Total

Putin kembali menegaskan Rusia siap memakai segala cara untuk merebut Donbas dari Ukraina menjelang pertemuannya dengan PM India Narendra Modi. (Foto: Alexander Nemenov/Pool via REUTERS)
Putin kembali menegaskan Rusia siap memakai segala cara untuk merebut Donbas dari Ukraina menjelang pertemuannya dengan PM India Narendra Modi. (Foto: Alexander Nemenov/Pool via REUTERS)

Putin kembali menegaskan Rusia siap memakai segala cara untuk merebut Donbas dari Ukraina menjelang pertemuannya dengan PM India Narendra Modi

Presiden Vladimir Putin kembali menyampaikan pernyataan tegas terkait langkah Rusia di Ukraina. Menurut Putin dalam wawancara yang dilakukan menjelang pertemuannya dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi, Rusia akan merebut wilayah Donbas dengan cara militer atau cara apa pun yang diperlukan. Pernyataan tersebut muncul sebagai pengulangan dari tujuan awal operasi militer khusus yang dimulai pada 2022.

Menurut Putin, Rusia tidak akan menghentikan operasi sebelum wilayah Donbas dan Novorossiya sepenuhnya berada di bawah kendali Moskow. Ia menjelaskan bahwa kedua wilayah tersebut dianggap sebagai bagian dari tujuan strategis yang telah ditetapkan sejak awal. Dalam wawancara itu, Putin menegaskan bahwa pembebasan wilayah tersebut merupakan prioritas yang tidak dapat dinegosiasikan.

Putin menyatakan, “Kami akan menyelesaikannya ketika kami mencapai tujuan yang ditetapkan di awal operasi militer khusus, ketika kami membebaskan wilayah-wilayah ini. Itu saja,” kata Putin, mengutip pernyataan yang ditampilkan dalam wawancara.

Berdasarkan data dari sejumlah lembaga pemantau konflik internasional, Donbas telah menjadi pusat pertempuran selama hampir satu dekade. Wilayah itu sebelumnya telah dianeksasi secara ilegal oleh Rusia, namun sebagian masih berada di bawah kendali Ukraina. Kondisi inilah yang membuat wilayah tersebut terus menjadi titik sengketa dalam perang yang belum menunjukkan tanda mereda.

Istilah Novorossiya, atau Rusia Baru, merupakan istilah historis yang mengacu pada wilayah barat bekas Kekaisaran Rusia. Putin kembali menghidupkan istilah tersebut pada 2014 saat pencaplokan Semenanjung Crimea. Dalam beberapa tahun terakhir, istilah ini semakin sering muncul dalam narasi politik Rusia terkait ekspansi pengaruh di Ukraina.

Pernyataan terbaru Putin muncul setelah upaya dialog dengan utusan Amerika Serikat, Steve Witkoff dan Jared Kushner, tidak menghasilkan kesepakatan. Berdasarkan informasi dari sumber diplomatik AS, Putin menolak beberapa poin dalam proposal damai yang disodorkan Washington. Ia bersikeras bahwa Ukraina harus menarik pasukan dari Donbas dan menghentikan operasi militer.

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED