Pendidikan Sarjana Jadi Syarat Calon Polisi? Begini Perdebatan dan Alasannya

Ilustrasi mahasiswa mengikuti kuliah di perguruan tinggi. (Sumber: penerbitduta.com)
Ilustrasi mahasiswa mengikuti kuliah di perguruan tinggi. (Sumber: penerbitduta.com)

Ilustrasi mahasiswa mengikuti kuliah di perguruan tinggi

Perdebatan Lama yang Kembali Mencuat

Isu mengenai pendidikan minimal untuk masuk kepolisian bukanlah hal baru, tetapi kembali menjadi sorotan setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar sidang uji materi terhadap Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia (UU Polri).

Pasalnya, dalam aturan yang berlaku sekarang, syarat minimal untuk menjadi anggota kepolisian adalah lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat. Bagi sebagian pihak, aturan ini dinilai sudah tidak sejalan dengan kompleksitas tugas polisi di era sekarang.

Polisi bukan hanya sekadar menjaga lalu lintas atau mengatur ketertiban umum. Tugas mereka meliputi penegakan hukum, pelayanan masyarakat, hingga menjadi wajah keadilan di mata publik. Maka wajar jika ada pertanyaan: apakah lulusan SMA cukup matang untuk mengemban tugas sebesar itu?

Mengapa Sarjana Dinilai Penting untuk Polisi?

ilustrasi polisi. (Sumber: nesiatimes.com)

Sejumlah pemohon yang mengajukan gugatan ke MK berpendapat, tugas polisi kini semakin berat. Mereka harus menguasai ilmu hukum, kriminologi, psikologi, teknologi informasi, hingga komunikasi publik.

Bidang-bidang ini umumnya dipelajari secara mendalam di jenjang pendidikan tinggi. Artinya, dengan hanya berbekal ijazah SMA, calon polisi dianggap kurang mendapat bekal keilmuan yang memadai untuk menjalankan peran mereka secara profesional.

Menurut argumen para pemohon, syarat pendidikan minimal sarjana (S1) bukanlah sesuatu yang berlebihan. Justru ini penting agar kualitas aparat kepolisian setara dengan profesi penegak hukum lain, seperti hakim, jaksa, dan advokat.

Pandangan Pakar Hukum

Pakar Hukum dari Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, menilai bahwa aturan mengenai pendidikan calon polisi memang tidak boleh dibuat sembarangan. Menurutnya, setiap syarat yang ditetapkan harus benar-benar disesuaikan dengan fungsi utama kepolisian.

Polisi memiliki tiga tugas pokok yang diatur undang-undang, yaitu:

  • Menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
  • Menegakkan hukum.
  • Memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Fickar menekankan, untuk melaksanakan dua fungsi terakhir—penegakan hukum dan pelayanan publik—seorang polisi jelas membutuhkan kemampuan berpikir logis, daya analisis, serta kedewasaan intelektual. Hal ini biasanya terbangun lewat pendidikan di perguruan tinggi.

“Karena itulah, syarat pendidikan sarjana menjadi penting dan tidak bisa ditawar,” tegas Fickar.

Pentingnya Pendidikan Tinggi dalam Meningkatkan Profesionalisme

Lebih jauh, Fickar menambahkan bahwa tugas menjaga keamanan dan ketertiban juga bukanlah hal sederhana. Polisi di lapangan kerap menghadapi masalah sosial yang rumit, mulai dari bentrokan warga, konflik kepentingan, hingga situasi darurat yang membutuhkan pengambilan keputusan cepat dan tepat.

Menurutnya, proses pendidikan tinggi dapat membantu membentuk kedewasaan berpikir, keterampilan analisis, dan kemampuan komunikasi yang sangat diperlukan dalam menghadapi situasi tersebut.

Selain itu, ia menilai pendidikan sarjana juga bisa dipadukan dengan sistem magang atau praktik di lapangan. Dengan begitu, calon polisi tidak hanya memiliki teori akademik, tetapi juga pengalaman nyata yang akan memperkaya keterampilan mereka.

Sidang MK dan Gugatan Resmi

Sidang perdana uji materi terkait aturan pendidikan polisi digelar oleh MK pada Rabu, 13 Agustus 2025. Sidang ini tercatat sebagai perkara Nomor 131/PUU-XXIII/2025.

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED