Pemerintah Resmikan Program Diskon Transportasi Jelang Liburan Akhir Tahun

Pemerintah resmi memulai program stimulus tarif transportasi untuk mendukung mobilitas masyarakat pada periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Kebijakan ini memberikan potongan harga pada tiket pesawat, kereta api, kapal laut, dan penyeberangan feri. Program tersebut mulai diberlakukan serentak pada 21 November 2025 dan dapat dipesan melalui seluruh kanal resmi operator transportasi masing-masing.

Menurut Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, kebijakan stimulus ini merupakan bagian dari arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga daya beli masyarakat selama masa liburan sekaligus memastikan layanan angkutan tetap aman dan nyaman. Dudy menegaskan bahwa penurunan tarif dilakukan tanpa mengurangi kualitas layanan maupun standar keselamatan yang berlaku. Pemerintah menargetkan masyarakat dapat menikmati perjalanan yang lebih terjangkau, terutama pada masa peak season.

Penerapan diskon ini ditetapkan melalui berbagai Surat Keputusan Bersama (SKB) lintas kementerian dan lembaga, mencakup Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan, BP BUMN, serta BPI Danantara. SKB tersebut menjadi landasan untuk mengatur besaran potongan tarif dan kuota penumpang yang ditetapkan pada masing-masing moda perjalanan. Pemberlakuannya dibuat berbeda sesuai dengan karakteristik operasional tiap moda, mulai dari angkutan udara hingga penyeberangan.

Rincian Diskon Pesawat, Kereta, dan Kapal Laut

Pada moda transportasi udara, program diskon ini melanjutkan penurunan tarif yang telah berlakukan sebelumnya sejak akhir Oktober. Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, penyesuaian tarif pesawat saat itu mencapai kisaran 13–14 persen. Untuk periode Nataru, insentif diarahkan kepada 3,59 juta penumpang sehingga memberi ruang lebih besar bagi masyarakat yang melakukan perjalanan mudik, wisata, atau kunjungan keluarga.

Untuk moda kereta api, pemerintah memberikan potongan 30 persen pada tiket kereta ekonomi komersial. Diskon ini diterapkan untuk 156 perjalanan reguler dan 26 perjalanan tambahan yang sudah disiapkan oleh operator. Menurut data PT KAI, program ini menyasar lebih dari 1,5 juta penumpang yang akan melakukan perjalanan selama liburan akhir tahun. Masa diskon berlaku antara 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026, dengan pembelian tiket yang dapat dilakukan melalui aplikasi Access by KAI maupun kanal lain yang telah disediakan.

Diskon pada moda kereta memberikan dampak besar bagi mobilitas darat di Pulau Jawa dan Sumatera. Operator mencatat adanya peningkatan minat masyarakat untuk melakukan pemesanan lebih awal. Dengan adanya potongan tarif, keluarga dapat mengalokasikan dana perjalanan lebih efisien, terutama untuk perjalanan jarak jauh yang biasanya mengalami kenaikan okupansi signifikan pada periode libur panjang.

Untuk moda laut, pemerintah menetapkan diskon 20 persen dari tarif dasar, yang setara dengan potongan 16–18 persen dari total harga tiket. Program ini diarahkan kepada sekitar 405 ribu penumpang kelas ekonomi di berbagai lintasan pelayaran nasional. Angkutan laut memiliki peran penting sebagai akses mobilitas masyarakat di wilayah pesisir dan kawasan 3T. Karena itu, pemberlakuan diskon dilakukan lebih awal, dimulai pada 17 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026, mengikuti pola musim perjalanan pelayaran.

Stimulus untuk Penyeberangan dan Dampaknya bagi Mobilitas

Pada angkutan penyeberangan, pemerintah memberikan diskon berupa pembebasan 100 persen tarif jasa kepelabuhanan, yang menghasilkan potongan rata-rata 19 persen terhadap tarif terpadu yang dibayar penumpang. Operator penyeberangan seperti PT ASDP Indonesia Ferry memproyeksikan bahwa stimulus ini dapat memberikan keringanan biaya bagi sekitar 227 ribu penumpang serta 491 ribu kendaraan.

Lintasan penyeberangan yang mendapatkan diskon merupakan rute strategis dengan volume penumpang tinggi, antara lain Merak–Bakauheni, Ketapang–Gilimanuk, Padangbai–Lembar, Kayangan–Pototano, Sape–Labuan Bajo, Tanjung Uban–Telaga Punggur, serta Ajibata–Ambarita. Rute-rute tersebut menjadi jalur vital mobilitas antarpulau, termasuk destinasi pariwisata yang biasanya mengalami lonjakan wisatawan.

Pemberlakuan potongan tarif untuk empat moda transportasi sekaligus menunjukkan upaya pemerintah untuk menjaga kelancaran arus mobilitas nasional. Dengan adanya stimulus ini, biaya perjalanan pada periode puncak liburan dapat ditekan tanpa mengorbankan keselamatan dan kualitas layanan. Selain itu, keringanan tarif diharapkan mampu memperkuat perputaran ekonomi di berbagai daerah tujuan wisata dan pusat pertumbuhan selama musim liburan.
Referensi:
DetikFinance