Para Jawara FFI 2025 Ungkap Dominasi Baru Perfilman Nasional

Festival Film Indonesia (FFI) 2025 kembali menjadi panggung prestasi bagi para pekerja film nasional. Gelaran yang berlangsung pada Kamis malam itu menampilkan sejumlah sineas yang berhasil membawa pulang Piala Citra, penghargaan tertinggi dalam industri perfilman Indonesia. Berbagai kategori utama hingga teknis diumumkan, menandai peta baru kekuatan kreatif Tanah Air.

Menurut panitia penyelenggara, karya-karya yang masuk dalam nominasi tahun ini menunjukkan perkembangan signifikan dari sisi kualitas produksi maupun keberagaman cerita. Dominasi beberapa judul film pun terlihat melalui kemenangan yang diraih di sejumlah kategori berbeda.

Pencapaian Sineas dalam Kategori Utama dan Teknis

Kategori Film Cerita Panjang Terbaik tahun ini diberikan kepada Pangku, sebuah film yang dinilai menonjol lewat pendekatan cerita dan penyutradaraannya. Prestasi film ini diperkuat oleh kemenangan Christine Hakim sebagai Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik, serta kemenangan dalam kategori artistik dan penulisan skenario.

Pada kategori penyutradaraan, Yandy Laurens meraih Sutradara Terbaik melalui film Sore: Istri dari Masa Depan. Film ini juga mengantar Sheila Dara Aisha menjadi Pemeran Utama Perempuan Terbaik, sementara Hendra Adhi Susanto memenangkan kategori Penyunting Gambar Terbaik. Sinema ini mendapat perhatian besar karena konsistensi kualitas visual dan emosi cerita yang kuat.

Untuk kategori akting pria, Ringgo Agus Rahman berhasil meraih Pemeran Utama Pria Terbaik lewat film Panggil Aku Ayah. Penampilan Ringgo dinilai membawa kedalaman karakter serta emosi yang relevan dengan konflik modern.

Film Pengepungan di Bukit Duri juga menjadi salah satu karya yang mendominasi daftar pemenang. Judul ini mencatat prestasi melalui kemenangan Omara Esteghlal sebagai Pemeran Pendukung Pria Terbaik, serta penghargaan di bidang sinematografi, tata musik, hingga efek visual yang digarap oleh sejumlah studio kreatif lokal.