Netanyahu Tegaskan: “Tidak Ada Negara Palestina” Saat Meresmikan Permukiman Tepi Barat

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara pada acara peresmian proyek pemukiman di Maale Adumim, Tepi Barat. (Sumber: REUTERS / Ronen Zvulun / Pool)
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara pada acara peresmian proyek pemukiman di Maale Adumim, Tepi Barat. (Sumber: REUTERS / Ronen Zvulun / Pool)

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara pada acara peresmian proyek pemukiman di Maale Adumim, Tepi Barat

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, kembali menegaskan bahwa tidak akan ada negara Palestina. Pernyataan itu disampaikannya saat meresmikan proyek permukiman besar di wilayah yang diduduki, yaitu Tepi Barat.

Dalam acara di Maale Adumim, sebuah permukiman Israel di sebelah timur Yerusalem, Netanyahu menyatakan bahwa tanah itu milik Israel. “Kami akan memenuhi janji kami bahwa tidak akan ada negara Palestina, tempat ini milik kami,” ujar Netanyahu. Ia menambahkan bahwa pemukiman tersebut akan diperkuat bukan hanya dari aspek tanah, tetapi juga dari sisi keamanan dan populasi.

Salah satu titik yang dibicarakan adalah lahan E1, area yang dianggap sangat strategis karena terletak di antara Yerusalem dan Maale Adumim. Pembangunan di E1 sudah direncanakan sejak lama, tetapi selalu menghadapi kritik dan pertentangan dari komunitas internasional.

Bulan lalu, Menteri Keuangan Israel yang tergabung dalam kelompok konservatif, Bezalel Smotrich, mendukung pembangunan sekitar 3.400 rumah di E1. Dukungan itu memperkuat langkah pemerintah yang ingin memperluas pemukiman di wilayah yang sensitif secara politik dan diplomatik tersebut.

Sejumlah pihak internasional merespon keras pernyataan dan langkah-langkah tersebut. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres, menyebut rencana pembangunan permukiman di E1 sebagai “ancaman eksistensial” bagi peluang terbentuknya negara Palestina yang berdampingan secara damai dengan Israel.

Dalam hukum internasional, semua pemukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki sejak 1967 dianggap ilegal, tak peduli apakah ada izin perencanaan dari pihak Israel atau tidak. Realitas ini menjadikan pembangunan di E1 dan pernyataan Netanyahu menjadi benda perdebatan serius di forum internasional.

Beberapa negara Barat telah mengumumkan niat mereka untuk mengakui Negara Palestina melalui sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Negara-negara tersebut melihat pengakuan negara sebagai langkah politik dan diplomatik untuk mendorong solusi dua negara. Inggris dan Prancis termasuk yang menyatakan rencana tersebut jika Israel tidak menyetujui gencatan senjata dalam perang di Gaza.

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED