Olahraga Praktis di Rumah: Cara Mudah Tetap Fit Tanpa Peralatan Mahal
Saat akses ke gym terbatas atau ingin berolahraga di rumah dengan anggaran minimal, pilihan latihan tanpa alat bisa jadi solusi...
Read morePara ahli kesehatan dan peneliti kini semakin menyoroti peran gaya hidup dalam menjaga fungsi otak. Salah satu aspek yang mendapat perhatian khusus adalah konsumsi minuman tertentu yang dapat membantu memperlambat proses penuaan otak.
Dalam liputan, CNN Indonesia menyebut bahwa teh hijau menjadi minuman pilihan yang disarankan para ahli karena kandungan bioaktifnya yang dianggap mendukung kesehatan otak. ([turn0search0])
Penelitian tambahan juga memperkuat gagasan bahwa teh hijau dapat menyumbang efek anti-inflamasi, antioksidan, dan perlindungan terhadap stres oksidatif, semua faktor yang relevan dalam penuaan otak. (Studi Harvard terkait)
Berikut beberapa alasan ilmiah yang menjadikan teh hijau sebagai minuman yang disarankan untuk mendukung kesehatan otak:
Antioksidan dan Polifenol
Teh hijau kaya akan senyawa seperti katekin, terutama epigallocatechin gallate (EGCG), yang populer karena sifat antioksidan dan anti-inflamasinya. Senyawa ini bisa membantu menetralisir radikal bebas yang merusak sel saraf.
Efek Anti-inflamasi
Peradangan kronis adalah salah satu faktor pendorong kerusakan neuron. Teh hijau, melalui kandungan polifenolnya, dapat membantu meredam respons inflamasi di jaringan otak.
Dukungan terhadap Sirkulasi dan Nutrisi Otak
Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi teh hijau dapat mendukung aliran darah mikro (mikrosirkulasi), sehingga nutrisi dan oksigen lebih mudah sampai ke sel otak.
Perlambatan Proses Penuaan Otak
Dalam kajian uji klinis dan studi observasional, orang yang konsisten minum teh hijau cenderung menunjukkan penanda penuaan otak yang lebih lambat dibandingkan kelompok kontrol.
Agar manfaat potensial teh hijau bisa didapat tanpa efek negatif, berikut panduan praktis:
Minum 1–2 cangkir per hari adalah jumlah yang realistis dan cukup aman bagi banyak orang.
Gunakan daun teh berkualitas, dan seduh dengan air hangat (bukan mendidih) agar tidak merusak komponen aktif.
Hindari penambahan gula atau pemanis tinggi agar tidak mengurangi kualitas manfaat.
Kombinasikan dengan pola hidup sehat: diet seimbang, olahraga, tidur cukup, dan stimulasi mental.
Orang dengan kondisi tertentu (seperti sensitivitas kafein, gangguan ginjal, atau hipertensi) sebaiknya berkonsultasi ke profesional medis terlebih dahulu.
Teh hijau bukanlah satu-satunya intervensi yang berpotensi mendukung otak yang sehat. Ahli juga menekankan bahwa pola makan, aktivitas fisik, tidur, kontrol stres, dan stimulasi mental semuanya berperan sinergis.
Misalnya, diet bergaya Mediterania yang kaya sayuran, buah, biji-bijian, lemak sehat, serta pembatasan gula dan makanan ultra-proses, telah dikaitkan dengan fungsi kognitif yang lebih baik seiring bertambahnya usia.
Selain itu, latihan aerobik, tidur berkualitas, dan aktivitas stimulan otak (seperti membaca, teka-teki, belajar hal baru) dapat memperkuat cadangan kognitif dan memperlambat kerusakan otak.
Sumber: CNN Indonesia
Referensi tambahan: DetikHealth
TrenMedia.co.id, sebuah portal informasi digital yang hadir untuk menyajikan berita, artikel, dan tren terbaru. Kami percaya bahwa informasi yang tepat, akurat, dan relevan adalah kunci untuk membuka wawasan masyarakat di era serba cepat ini.
Saat akses ke gym terbatas atau ingin berolahraga di rumah dengan anggaran minimal, pilihan latihan tanpa alat bisa jadi solusi...
Read moreLaptop kini menjadi perangkat wajib bagi pelajar dan mahasiswa. Mulai dari mengerjakan tugas, mengikuti kelas daring, presentasi, riset, hingga hiburan...
Media sosial kini menjadi bagian dari identitas digital kita — tempat berbagi cerita, foto, interaksi, dan kadang urusan penting seperti...