Mesir Peringatkan Bahaya Besar: Kutukan Serangan Darat Israel ke Gaza

Pemerintah Mesir secara tegas mengecam operasi darat yang dilakukan oleh militer Israel ke Kota Gaza, kota paling padat dan strategis di Jalur Gaza, Palestina. Serangan ini dianggap Mesir sebagai tindakan yang ceroboh dan sangat berisiko terhadap keselamatan warga sipil dan stabilitas kawasan.

Kementerian Luar Negeri Mesir lewat pernyataannya menyebut bahwa aksi Israel menunjukkan kurangnya kehati-hatian dan perencanaan yang matang. Mereka memperingatkan bahwa operasi militer tersebut berpotensi memicu bencana kemanusiaan dalam skala besar.

Peringatan ini disampaikan menjelang eskalasi ofensif Israel yang dimulai sebelum fajar pada Selasa (16 September 2025) waktu setempat. Militer Israel melancarkan serangan darat dan kolaborasi serangan udara secara intensif, terutama ke pusat Kota Gaza, setelah kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, yang dinyatakan mendukung upaya Israel untuk membongkar posisi Hamas.

Seorang pejabat militer Israel, yang tidak disebutkan namanya, mengonfirmasi bahwa serangan telah diperluas ke benteng utama Hamas di Kota Gaza. Ia menyebut bahwa pihaknya kini memasuki tahap “fase utama” dari rencana operasi militer.

Militer Israel juga memperkirakan bahwa ada antara sekitar 2.000–3.000 militan Hamas yang beroperasi di dalam Kota Gaza. Penghitungan ini dijadikan salah satu justifikasi untuk memperluas operasi darat agar bisa menyingkirkan apa yang mereka sebut sebagai pusat komando atau kekuatan militer lawan.

Menurut Mesir, tetapi tidak hanya Mesir, semua pihak di Timur Tengah dan masyarakat internasional akan ikut merasakan dampak negatif dari serangan tersebut, terutama jika konflik berlangsung tanpa kendali.