Menteri Keuangan baru, Purbaya Yudhi Sadewa, menyampaikan keyakinannya bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memiliki potensi untuk menyentuh angka 36.000 pada tahun 2035. Keyakinan ini ia sampaikan saat menghadiri acara resmi pelantikan beberapa pejabat kabinet baru.
Kesannya Bukan Omong Kosong
Meski target ini terdengar ambisius—mengingat IHSG saat ini bergerak di rentang 7.800 hingga 8.000—perkiraan tersebut didasari pada pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang mendukung pasar modal. Menurut Purbaya, pemulihan IHSG bukan sekadar harapan: ini bagian dari prospek strategis ekonomi Indonesia selama dekade mendatang.
Lalu, Kenapa di Saat yang Sama IHSG Jatuh?
Pelantikan Purbaya menggantikan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan sempat mengguncang pasar. IHSG langsung terkoreksi tajam hingga merosot 1,28% ke level 7.766,84—meski sempat menguat di awal perdagangan. Hal ini dikonfirmasi oleh sejumlah analis dan data pasar.
Purbaya sendiri merespon koreksi itu dengan tenang dan optimistis. Ia menyebut penguatan balik IHSG bukan mustahil karena ia telah berkarier selama 15 tahun di pasar keuangan.
Pandangan Analis: Gejolak Sementara
Analis pasar menilai koreksi ini bersifat jangka pendek. Menurut Mirae Asset Sekuritas, penurunan IHSG adalah reaksi wajar terhadap perubahan menteri keuangan, dan investor cenderung menunggu arah kebijakan fiskal selanjutnya.
Secara teknikal, sejumlah indikator juga menguatkan potensi koreksi lokal. Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG bisa melanjutkan tekanan di kisaran 7.630–7.650 hingga menunggu stabilitas kebijakan.
Latar Belakang IHSG dan Transformasi Pasar
IHSG telah melewati berbagai milestone sejak dijalin pada awal 2000-an—mulai dari level 1.000 hingga kini mendekati 8.000. Sejarah ini menunjukkan bahwa IHSG memiliki sentimen klop dengan pertumbuhan ekonomi nasional dan stabilitas politik.
Pasar modal Indonesia mencerminkan harapan jangka panjang terhadap agenda fiskal dan moneter yang konsisten. Dalam konteks ini, optimisme IHSG bisa menyentuh angka puluhan ribu bukan berarti angan-angan—tapi visi strategis.