Krisis Chip Memori Mengancam Industri Akibat Lonjakan Permintaan AI

Ledakan permintaan AI memicu krisis chip memori global, berdampak pada elektronik konsumen, otomotif, dan harga perangkat meningkat. (Foto: Pixabay)
Ledakan permintaan AI memicu krisis chip memori global, berdampak pada elektronik konsumen, otomotif, dan harga perangkat meningkat. (Foto: Pixabay)

Ledakan permintaan AI memicu krisis chip memori global, berdampak pada elektronik konsumen, otomotif, dan harga perangkat meningkat

Industri elektronik global bersiap menghadapi krisis chip memori akibat lonjakan permintaan dari sektor kecerdasan buatan (AI). Produsen chip memprioritaskan kebutuhan server AI yang memberikan margin tinggi, sementara pasokan untuk perangkat konsumen dan otomotif mulai menyusut.

Dampak Lonjakan Permintaan AI pada Chip Memori

Menurut Zhao Haijun, Co-CEO SMIC, kekhawatiran akan kekurangan chip memori membuat banyak pelanggan menunda pemesanan chip lain. Fokus produsen pada chip memori canggih untuk komputasi AI menyebabkan produk konsumen mendapat perhatian lebih sedikit.

Dan Nystedt, wakil presiden riset TriOrient, menambahkan bahwa pengembangan infrastruktur AI menyerap sebagian besar pasokan chip yang tersedia. “Tahun 2026 diprediksi akan jauh lebih tinggi permintaannya dibandingkan tahun ini,” ujarnya.

Server AI mengandalkan prosesor seperti Nvidia yang memerlukan tipe memori High-Bandwidth Memory (HBM). Hal ini mendorong pemasok memori untuk mengejar permintaan sektor AI karena keuntungan yang lebih besar. Akibatnya, ponsel kelas bawah, laptop, dan elektronik konsumen lain mulai merasakan tekanan.

Kenaikan Harga dan Potensi Risiko Konsumen

Keterbatasan pasokan juga memicu kenaikan harga chip. Beberapa produsen seperti Samsung dilaporkan menaikkan harga hingga 60% sejak September. M.S. Hwang, direktur riset Counterpoint Research, menekankan bahwa harga memori yang meningkat dan ketersediaan yang menyusut menimbulkan kekhawatiran hambatan produksi.

Firma riset TrendForce memperkirakan siklus kenaikan harga ini akan mendorong perusahaan menyesuaikan harga ritel, sehingga konsumen akhir bisa menanggung biaya tambahan. Produk elektronik yang mengandalkan chip memori murah, seperti PC, laptop, dan set top box, menjadi lebih rentan terhadap dampak ini.

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED